Keluarga Korban Cebongan Minta Dibentuk Tim Investigasi Independen

Keluarga membawa foto korban penyerangan Lapas Cebongan.
Sumber :
  • ANTARA/Dhoni Setiawan

VIVAnews - Keluarga korban penyerangan di Lapas Cebongan, Victor Mambait, yang tak lain adalah kakak dari Johanes Juan Mambait, mengungkapkan sejumlah kejangalan yang terjadi terkait latar belakang penembakan yang dilakukan terhadap adiknya itu.

Victor mengatakan, proses hukum terhadap adiknya yang dituduh sebagai salah satu tersangka pembunuhan anggota TNI di Hugo's Cafe, dilakukan secara tertutup oleh pihak Kepolisian. Pengacara Juan tidak diberikan akses sesuai dengan prosedur pembelaan hukum yang berlaku di negara ini.

"Bahkan olah TKP di Hugos Cafe, pengacaranya tidak disertakan. Padahal pengacaranya itu sudah ada," ujarnya di kantor Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Jakarta, Rabu, 10 April 2013.

Ditambahkan Victor, ada dugaan bahwa Kepolisian menutupi fakta yang terjadi sebenarnya kejadian di Hugos Cafe. Rekaman CCTV yang ditunjukan kuasa hukum diperkirakan sudah diedit dan tidak menceritakan kejadian secara utuh. "Nah ini yang menjadi pertanyaan, harus dibuka di Hugo's Cafenya," katanya.

Dia juga menyayangkan proses penangkapan adiknya tidak disertai surat penangkapan yang jelas. Padahal adanya surat tersebut merupakan salah satu syarat yang harus dibawa Kepolisian ketika melakukan penangkapan.

Selain itu, pemindahan adiknya ke Lapas Cebongan juga tidak didasari dengan alasan yang jelas. Hal-hal tersebut menimbulkan pertanyaan pihak keluarga para korban, apakah penyerangan ini sudah menjadi kesepakatan antara Kepolisian dan TNI.

"Nah pada poin inilah menurut kami momen yang paling tepat untuk dibentuk tim pencari fakta independen. Sehingga bisa masuk semua lini yang ada dan bisa mengungkap kebenaran-kebenaran yang terjadi," katanya.

Dirinya berharap kebenaran akan kasus ini dapat terungkap. Agar keadilan dapat terwujud bukan hanya pada keluarga korban di LP Cebongan dan korban Hugos Cafe, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia nantinya.

Atasi Masalah Kepadatan di Penjara, Israel Usulkan Hukum Mati Tahanan Palestina

Sebagaimana luas diberitakan bahwa Serka Heru Santoso tewas dibunuh di Hugo's Cafe. Empat orang ditetapkan polisi sebagai tersangka. Istri Serka Heru sangat terpukul dengan kejadian ini sebab dia adalah tiang keluarga. Apalagi dia sedang hamil 8 bulan.

Ratusan pemuda di Yogyakarta menggelar aksi damai untuk mendukung kejujuran anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartosuro.  Para pemuda yang terdiri dari berbagai kelompok itu menggalang semiliar koin untuk istri Serka Heru, yang meninggal secara menyedihkan itu. (umi)

Kebakaran besar melanda Toko frame atau bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) Kamis 18 April 2024 malam.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"5 korban rata-rata luka bakar ada di kepala, tangan, dan kaki. Setelah kita evakuasi langsung kita larikan ke RSUD Mampang Prapatan," ujar Kompol David Kanitero.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024