SBY: Komandan Harus Mengenal Prajurit dari Hati ke Hati

gerakan kewirausahaan nasional
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan paska insiden penyerangan Lapas Cebongan di Sleman, sejumlah kesatuan TNI AD kini menjadi sorotan. Ia meminta kepada para komandan tiap-tiap kesatuan untuk menjalin hubungan dari hati ke hati dengan anak buahnya agar mampu mengendalikan setiap langkah yang membawa citra TNI.
Peringatan Nuzulul Qur'an Tingkat Nasional, Kemenag: Spirit Bawa Indonesia Menjaga Keragaman

"Dalam hubungan keprajuritan, soal kepemimpinan itu leadership, ada yang bilang commandership. Tapi beda, komandan untuk mencapai tujuan tugas pokok to accomplish, tapi komandan juga untuk sejahterakan prajurit. Leadership ini lebih dalam, berkaitan dengan the hearts and the mind. Sebagai pimpinan harus tahu dalam hati anak buah," kata SBY di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Selasa 9 April 2013.
Pakai Uang Palsu Beli Narkoba dan Punya Senpi Rakitan, Pecatan TNI AL di Lampung Ditangkap

SBY mengungkapkan ada tiga hal penting yang harus dimiliki seorang jenderal, yakni commander, leadership dan manager.
Blak-blakan Soal Rizky Irmansyah, Nikita Mirzani: Perhatian Banget

"Asahlah hati untuk pikirkan apa yang terbaik untuk prajurit, untuk jaga citra baik. Saya mengerti berbagai kejadian, memang dari dulu dari pers, cerita-cerita pelanggaran HAM, dari dulu memang ada," ujarnya.

Menurut SBY, selama 30 tahun dirinya dinas di TNI, pelanggaran tersebut memang sering terjadi. "Kita berusaha cegah dan tanggulangi. Kalau terjadi segera kelola dengan baik."

SBY pun meminta para komandan setiap kesatuan untuk memahami persoalan anak buah mereka. Sebab, tak bisa dipungkiri, dari generasi ke generasi pasti terjadi perubahan prajurit.

"Seorang letnan dan kolonel habiskan waktu dengan anak buah dan keluarganya. Kalau itu berjalan tidak akan kena serangan jantung saudara. Banyak kejadian bentrok antar satuan, bukan cuma TNI-Polri. Tapi sesama angkatan pun tak jarang terjadi. Kuncinya ya tadi, bisa dicegah. Seorang danrem yang tidak tahu menahu, dia harus tanggung jawab. Memang berat sebagai komandan dan pemimpin," kata SBY. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya