Bau dan Berkutu, Warga Miskin Tetap Konsumsi Raskin

Sumber :
  • Antara/Yudi Mahatma
VIVAnews
Top Trending: Kisah 2 Tokoh Hebat Minangkabau Murtad, Jenderal Bintang 1 Termuda Saat ini
- Puluhan warga Kampung Anggrek, Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, terpaksa makan beras bau dan berkutu lantaran raskin yang mereka terima jelek.

Terpopuler: Nasihat Mamah Dedeh Jika Keluarga Suami Nyakitin, Curhat CEO Starbucks Soal Karyawan

Menurut salah seorang warga penerima raskin, Yaman, 42, kualitas beras bagi warga miskini ini sangat jelek. Selain apek, warna beras kumal, dan berkutu. Namun karena mereka butuh, tetap diterima dan dikonsumsi.
Terpopuler: Kata CEO Starbucks Soal Agnez Mo Dikecam, Gaya Busana BCL Ramai Dikritik

"Ya harus bagaimana lagi," katanya, pasrah.


Setiap pendistribusian raskin, warga hanya memperoleh jatah 3 Kg dengan harga tebus Rp2.500 kg. Beras itu cukup dinanti karena harga beras di pasar mencapai Rp8.700. "Kalau beli dari warung sangat mahal," kata Yaman kepada wartawan, Sabtu 6 April 2013.


Sementara itu, petugas RW 14 di Kampung Anggrek, Supandi (43) mengatakan, jatah raskin untuk warganya setiap kali pendistribusian hanya 525 kg. Selain kualitasnya jelek, timbangan tiap karung beras juga kurang 2 kg."Tiap karung beras itu berisi 15 kg, tapi setelah ditimbang ulang cuma 13 kg," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya