Pengungsi Rohingya di Medan Bentrok, 8 Tewas

Bentrok Rakhine-Rohingya Tewaskan 84 Orang
Sumber :
  • Reuters/Soe Zeya Tun
VIVAnews
Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe
- Bentrokan antara pengungsi Rohingya pecah di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan, di Belawan, Sumatera Utara, Jumat dini hari, 5 April 2013. Akibat kejadian itu 8 tewas, dan 15 lainnya luka-luka.

Terpopuler: Adu Laris Fortuner vs Pajero Sport, Shin Tae-yong Mudah Beli Palisade

"Semuanya sudah di bawa ke Rumah Sakit," kata Plh Kepala Rudenim Yusup Umardani.  "Semua warga Myanmar."
Terkuak, Ini Peran 5 Tersangka Barus Kasus Korupsi Timah


Delapan korban meninggal dunia dalam bentrokan itu, yakni Aye Min (23), Myi Co (20), Aung Thu Win (24), Aung Than (44), Min Min (24), Win Tun (32), Nawe (23), dan Sam Iwin (45).


Yusuf mengatakan, bentrok itu diduga dipicu oleh perselisihan antar pengungsi yang sudah ada sejak di negaranya. Sebab sejak berada di Rudenim, para pengungsi kerap terlibat adu mulut


"Korban yang terlibat bentrokan sudah dibawa ke kantor polisi," katanya.


Warga suku Rohingya menjadi sorotan dunia akibat terjadinya penindasan di negeri asal mereka, Myanmar. Menurut laporan Badan Hak Asasi Manusia PBB, setidaknya 78 warga Rohingya dilaporkan tewas sejak kerusuhan pecah pada Mei 2012. Selain itu, 1.200 orang lainnya dinyatakan hilang dan 80 ribu orang mengungsi di sekitar Kota Sittwe dan Maungdaw.


Pemerintah Myanmar menolak mengakui keberadaan etnis Rohingnya yang dianggap sebagai imigran ilegal. Jumlah warga Rohingnya yang semula 7 juta jiwa, diperkirakan hanya tersisa 800 ribu jiwa di Provinsi Rakhine, Myanmar. Setidaknya 200 ribu lebih melarikan diri dan hidup di Bangladesh. Namun, di Bangladesh, status mereka lagi-lagi tidak diakui.


Ini menyebabkan banyak pengungsi dari suku Rohingya yang mencoba masuk ke negara lain di Asia tenggara, termasuk Indonesia. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya