Jokowi: Kopassus Aset Negara, Jangan Diganggu

Pasukan Kopassus di Perayaan HUT TNI ke-67
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews -
Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi berharap tidak ada pencitraan negatif untuk Kopassus. Pernyataan Jokowi menanggapi hasil temuan awal tim investigasi TNI AD yang menyatakan pelaku penyerangan Lapas Cebongan adalah 11 Anggota Kopassus.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Menurut Jokowi, Kopassus adalah aset negara yang harus dijaga dan dihormati sebagai salah satu benteng NKRI.

Pesan Widodo Untuk Pemain Arema FC Usai Kalah Dari Rival 
"Kopassus milik rakyat, jangan ganggu-ganggu yang malah menyebabkan Kopassus terkesan negatif. Ingat Kopassus adalah satuan khusus yang memasuki peringkat ke tiga di dunia dan kita harus bangga dengan itu," kata Jokowi di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat 5 April 2013.

Sebelumnya Mabes TNI AD menyatakan, 11 oknum prajurit Kopassus melakukan penyerbuan yang menewaskan empat tahanan tersangka pembunuhan prajurit TNI AD Sersan Kepala Heru Santoso.

Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Jenderal (CPM), Unggul K Yudhoyono, mengatakan, lancarnya proses investigasi yang dilakukan timnya karena dilandasi kejujuran dan keterbukaan para pelaku. 

"Menjadi catatan khusus, bahwa para pelaku secara kesatria telah mengakui perbuatan sejak hari pertama penyelidikan, 29 Maret 2013," ujar Unggul dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 4 April 2013.

"Penyerangan tersebut merupakan tindakan seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan membela kesatuan," kata Unggul.

Para pelaku ini berdinas di Kopassus Grup Dua, Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah. Unggul melanjutkan, penyerangan itu dilakukan setelah mereka mendengar salah satu anggota Kopassus, Serka Heru Santoso, diserang oleh sekelompok preman di Hugo's Cafe, Yogyakarta, hingga tewas pada 19 Maret 2013 dan pembacokan Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013.

"Mereka membela kesatuan setelah mendapat kabar tentang pengeroyokan dan pembunuhan secara sadis dan brutal terhadap anggota Kopassus atas nama Serka Heru Santoso," tuturnya. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya