Presiden SBY: TNI Jangan Merasa di Atas Hukum

Presiden SBY mengomentari mundurnya Edhie Baskoro Yudhoyono
Sumber :
  • Biro Pers Istana/Abror Rizky
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik kemajuan yang dicapai TNI AD dalam mengungkap pelaku penyerangan Lembaga Pemasyarakatan Cebongan beberapa waktu lalu. Serangan itu menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY.
Nikita Mirzani Beberkan Pemicu Kandasnya Jalinan Asmara Hingga Soal Kesetiaan

SBY pun mendorong transparansi dalam proses penyelidikan dan penyidikan terhadap oknum Kopassus yang terlibat, sehingga semua pihak yang bertanggung jawab dapat menerima hukuman sesuai apa yang diperbuat. “Tidak boleh ada yang kebal hukum di negeri ini,” kata Presiden SBY melalui Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga, di Jakarta, Jumat 5 April 2013.
Kasus Pemerasan Firli Bahuri Mandek, Kombes Ade Safri: Pasti Tuntas

Kepada Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat, SBY memerintahkan agar setiap komandan di semua jajaran TNI memikul tanggung jawab penuh untuk memastikan setiap prajurit TNI memelihara disiplin dan kehormatan korps TNI. “Pembinaan kepada para prajurit harus dilakukan terus-menerus. Mulai komandan peleton hingga komandan batalyon harus secara langsung mengenal anggotanya dengan baik. Moral prajurit harus dipelihara,” ujarnya.
Uruguay dan Indonesia Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal

SBY juga meminta kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para komandan di lingkungan TNI, agar tidak ada lagi personel TNI yang melanggar hukum publik karena menganggap dirinya berada di atas hukum.

Sebelumnya, Menko Polhukam Djoko Suyanto menyampaikan apresiasi tinggi kepada tim investigasi TNI yang berhasil mengungkap kasus penyerangan Lapas Cebongan di Sleman, tadi malam. Menurut Djoko, ini baru babak awal dari jawaban atas kasus yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY yang merupakan tersangka pengeroyok anggota Grup II Kopassus, Serka Heru, di Hugo's Cafe, Sleman, DIY, 19 Maret 2013.

“Harus terus dilakukan penyidikan-penyidikan yang lebih tajam sebelum diajukan ke Mahkamah Militer,” kata Djoko.

Penyerang Lapas Cebongan Sleman dipastikan anggota Kopassus Grup II Kandangan Menjangan, Kartosuro. Ketua Tim Investigasi TNI Brigjen TNI (CPM) Unggul K Yudhoyono menyatakan, penyerangan itu terjadi seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan membela kesatuan.

Penyerangan oleh 11 anggota Kopassus Grup II itu dilakukan setelah mendengar salah satu anggotanya, Serka Heru Santoso, ditusuk kelompok preman di Hugo's Cafe hingga tewas. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya