Gunung Guntur yang Naik Status Jadi Waspada Pernah Erupsi 1847

Gunung Guntur
Sumber :
  • http://xaunikmas.blogspot.com
VIVAnews
Rekapitulasi KPU: Pasangan Prabowo-Gibran Unggul di Jabar, Raih 16 Juta Suara
- Status Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat, naik dari aktif normal menjadi waspada. Erupsi terakhir gunung ini terjadi pada 1840 dan 1847, berupa aliran lava dan lontaran piroklastik. Jadi, gunung yang memiliki ketinggian 2.249 meter di atas muka laut itu sudah 162 tahun belum mengalami erupsi lagi.

Sosok Pendeta yang Ajak Jemaat Gereja War Takjil, Ternyata Mantan Boyband Pesaing SM*SH

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono telah mengamati kondisi gunung ini sejak sepekan terakhir. Pada  29 - 31 Maret 2013, tidak ada asap kawah. Suhu udara sekitar pos pemantauan 23 - 30 °C.
Orang Nomor Tiga Hamas Marwan Issa Tewas Dirudal Israel


Namun pada tanggal 1 - 2 April 2013, gunung sering tertutup kabut, meski saat cerah tidak ada asap kawah.


Sementara jenis kegempaan yang terekam sejak tanggal 29 Maret - 2 April 2013, terekam 2 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) selama  45 detik, kemudian 9 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dengan lama gempa 17,5 detik. Gempat Tektonik Lokal (TL) terjadi lagi sebanyak empat  kali, dan 6 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ).


Smentara pada tanggal 1 - 2 April 2013, terekam 3 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA) dan 4 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ). · Tanggal 2 April 2013, mulai pukul 07:00 WIB, sampai saat ini terekam gempa tremor menerus dengan amplituda rata-rata 10 - 15 mm.


"Kegempaan Gunung Guntur didominasi oleh gempa tektonik jauh (TJ). Jumlah Gempa Vulkanik baik Dalam (VA) maupun Dangkal (VB) menunjukan adanya sedikit peningkatan jumlah kegempaan sejak awal Maret 2013," kata Surono melalui pesan elektronik kepada wartawan.


Wilayah Kawasan Bahaya II, berpotensi terancam bahaya erupsi, berupa awan panas, lontaran batu pijar dan lahar erupsi.  Kawasan Rawan Bencana I  berpotensi terlanda ancaman bahaya erupsi, berupa awan panas, lontaran batu, dan lahar hujan.   


Berdasarkan hasil pengamatan visual, kegempaan, dan deformasi serta analisis data tersebut maka terhitung tanggal 2 April 2013 pukul 17.00 WIB, status kegiatan Gunung Guntur dinaikkan dari Normal pada Level I menjadi Waspada pada Level II.


"Sehubungan dengan peningkatan status tersebut, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan meningkatkan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi kegiatan gunung Guntur dan dikoordinasikan dengan BPBD setempat," kata Surono.


Berikut ini rekomendasi yang disampaikan BVMBG:


A. Masyarakat di sekitar G. Guntur dan pengujung atau wisatawan dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Guntur dalam radius 2 km dari kawah aktif.


B. Masyarakat di sekitar Gunung Guntur diharap tenang, tidak terpancing isyu-isyu tentang letusan dan harap selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat.


C. Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Gunung Guntur dalam KRB II di luar radius 2 Km untuk selalu waspada dan tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Guntur yang dikeluarkan oleh BPBD setempat. 


D. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (BPBD Provinsi Jabar) dan  BPBD Kabupaten Garut, serta BPBD Kabupaten Bandung.


E. Agar BPBD Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Guntur di Desa Sirna Jaya, Kec. Tarogong, Kab. Garut atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya