Sumber :
VIVAnews - Kapolresta Depok Komisaris Besar Achmad Kartiko menjelaskan penyebab bentrokan di arena Kongres HMI yang terjadi semalam. Menurutnya, bentrokan itu bukan dipicu persoalan mahasiswi seperti tersiar di sekitar arena kongres, Gedung Graha Insan Cita, Depok.
Menurut Kartiko, insiden itu dipicu insiden keributan antara rombongan peserta kongres HMI dengan buruh kapal di Pelabuhan Makasar pada 1 April 2013, sekitar pukul 21.10 WITA.
Pemicunya, satu mahasiswa asal Maluku tertinggal dan tak bisa masuk kapal. Karena kesal, sejumlah mahasiswa asal Maluku itu melempar botol hingga mengenai salah seorang buruh kapal. Tak terima, sejumlah buruh langsung menyerang dan perkelahian itu pun tak dapat dihindari.
"Aksi berhenti setelah aparat berada di lokasi dan sekitar pukul 22.15 dilakukan pertemuan di atas kapal KM Tidar RM perwira Dek VI antara pihak mahasiswa, Pelni dan pihak keamanan dan Mandor buruh hijau," kata Kartiko kepada VIVAnews, Selasa 2 April 2013.
Hasilnya, lanjut Kartiko, mereka berharap agar rekan mereka yang mengalami luka mendapat pelayanan pengobatan dan biaya perawatan di RS Makasar serta mendapatkan biaya akomodasi pada saat pemulangan ke daerah asal lengkap dengan pengawalan dari pihak kepolisian. "Mereka juga menuntut kasus ini untuk diusut," ujarnya.
Adapun korban dalam insiden ini Namlea Fadlimas Bait (19), mahasiswa Iqra Buru Namlea; Ahmad Hirua (20), mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, terluka pada bagian kepala belakang.
Suardi (22) Mahasiswa Universitas Pattimura, mengalami luka pada bagian kepala depan bengkak dan kepala bagian belakang robek kurang lebih 20 centi meter. Abdulah Roroa (21) mahasiswa STIE Umel Tual.
Anggota HMI Cabang Bau-Bau, Sulwesi Tenggara, Zulfikar (23) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Buton, luka robek pada bagian mata sebelah kanan dan kepala atas mengalami robek.
"Mereka menuntut kasus ini untuk diusut," kata Kapolresta Depok.
Keterangan itu, lanjut Kartiko, didapatnya setelah koordinasi dengan pihak kepolisian Makasar. Diduga kuat, akar permasalahan yang menyebabkan bentrokan terjadi di gedung GIC tempat berlangsungnya kongres HMI di Depok itu pecah karena kasus tersebut. Hanya saja, terjadi kesalah pahaman, karena sebenarnya yang berkelahi bukan antar mahasiswa melainkan buruh kapal dengan mahasiswa.
Diberitakan sebelumnya, kericuhan yang berujung bentrok kembali mewarnai jalannya kongres HMI. Berbeda dengan sebelumnya, kericuhan kali ini terjadi bukan karena beda pendapat melaikan unsur kekerasan. Akibat kericuhan itu, sejumlah fasilitas gedung rusak. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hasilnya, lanjut Kartiko, mereka berharap agar rekan mereka yang mengalami luka mendapat pelayanan pengobatan dan biaya perawatan di RS Makasar serta mendapatkan biaya akomodasi pada saat pemulangan ke daerah asal lengkap dengan pengawalan dari pihak kepolisian. "Mereka juga menuntut kasus ini untuk diusut," ujarnya.
