Sumber :
- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Polri dan TNI untuk bersinergi dalam mengusut tuntas kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, oleh kelompok bersenjata yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY.
Baca Juga :
Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024
SBY mengatakan, ia telah menginstruksikan kepada Kapolri dan Panglima TNI, siapapun yang terlibat dan terbukti bersalah, harus diberi sanksi hukum untuk keadilan.
"Waktu saya terima laporan dari Kapolri beberapa jam setelah kejadian, saya ikuti terus perkembangannya," kata SBY di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 1 April 2013.
SBY juga mengapresiasi pembentukan tim investigasi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Pramono Edhie Wibowo. "Saya dukung penuh, tuntaskan, pertanggungjawabkan pada rakyat. Bikin semuanya transparan dan akuntabel, ini profesionalisme penegak hukum," tegasnya.
Kemudian, terkait pengeroyokan dan pembunuhan Kapolsek Dolok di Sumatera Utara, SBY menyatakan keprihatinannya. Ia mengatakan, almarhum AKP Andar Siahaan gugur dalam menjalankan tugas mulianya menegakkan hukum.
"Seharusnya tidak perlu seperti itu kalau tidak underestimate, bisa lihat estimasi dan gunakan teknik-teknik yang baik. Kejadian itu bisa dicegah manakala dilakukan lebih hati-hati," ungkapnya.
SBY juga mengungkapkan keprihatinannya terkait adanya manipulasi dari salah seorang warga di lokasi kejadian yang meneriaki Kapolsek maling.
"Saya prihatin jika ada yang manipulasi teriak maling, sehingga abdi negara harus seperti itu. Kita harus didik rakyat kita untuk tidak seperti itu," ujarnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kemudian, terkait pengeroyokan dan pembunuhan Kapolsek Dolok di Sumatera Utara, SBY menyatakan keprihatinannya. Ia mengatakan, almarhum AKP Andar Siahaan gugur dalam menjalankan tugas mulianya menegakkan hukum.