Komnas HAM Gagal Koordinasi dengan Kopassus

Jenazah 4 Korban Penembakan Brutal di RS Sardjito
Sumber :
  • ANTARA/Noveradika
VIVAnews -
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia tengah mengusut kasus penembakan brutal di Lembaga Pemasyarakatan  Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk pengusutan kasus tersebut, Komnas berkoordinasi dengan sejumlah instansi, termasuk Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

"Koordinasi dengan Kopassus belum bisa karena belum dapat izin dari Mabes (TNI) untuk berkoordinasi dengan kami. Ini hanya masalah birokrasi saja," kata Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela di Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2013.
Mekanisme Sidang Sengketa Pileg 2024, MK Bagi 3 Panel Hakim


Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Polres Sleman, Polda DIY, hingga Gubernur DIY untuk mengusut kasus tewasnya empat tahanan dalam penyerbuan kelompok bersenjata itu. Sementara Kopassus, Komnas HAM sedianya berkoordinasi Rabu kemarin.


Karena koordinasi kemarin gagal, Komnas HAM berencana mengagendakan pertemuan dengan Kopassus pekan depan. Komnas HAM, ungkap Siti, tengah berkoordinasi dengan Mabes TNI. "Agar Komnas HAM diizinkan berkoordinasi dengan Kopassus," paparnya.


Komnas HAM membutuhkan keterangan Kopassus menyangkut kejadian di Lapas Cebongan dan juga keluarga korban Serka Heru Santosa, anggota Den Intel Kodam IV Diponegoro. Seperti diketahui, ditembaki di Lapas Cebongan merupakan tersangka kasus pengeroyokan Heru.


Heru tewas ditusuk salah satu tersangka di Hugo's Cafe Yogyakarta, 19 Maret lalu. "Ya koordinasi semua terkait kasus di Lapas Cebongan dan pengeroyokan di cafe," tukasnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya