- ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews – Belasan orang menyandang senjata laras panjang AK47 turun dari dua mobil di depan Lapas Cebongan, Sleman, DIY. Mereka melompati pagar Lapas, melumpuhkan seluruh penjaga, menembus lima lapis pintu menuju sel tahanan, dan menembak mati 4 tahanan yang ada di dalamnya.
Mereka yang tewas adalah tersangka kasus pengeroyokan yang menewaskan anggota Detasemen Pelaksana Intelijen Kodam IV Diponegoro, Serka Heru Santosa.
Seluruh aksi itu dilakukan dengan perhitungan matang, Sabtu 23 Maret 2013. Tak kurang dari 10 menit, operasi selesai dan gerombolan misterius itu langsung berderap meninggalkan lapas, meninggalkan para sipir dan tahanan di Lapas itu dalam keadaan syok.
Polri mengatakan penyerangan tersebut direncanakan dengan sangat baik dan rapi. “Dilakukan dengan cermat, sistematis, dan cepat,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta Rabu 27 Maret 2013.
Boy membenarkan kelompok itu kemungkinan menggunakan sandi khusus saat beraksi. “Ada, tapi itu bagian dari penyelidikan, termasuk soal dialek,” kata dia. Dengan demikian, polisi belum bisa mengungkap seluruh hasil penyelidikan.
“Kami sudah punya info, tapi karena akan digunakan untuk kepentingan pendalaman penyelidikan, belum bisa kami sampaikan kepada publik. Kami masih simpan rahasia dapur penyelidikan kami,” ujar Boy.
Soal betapa profesional kelompok misterius penyerang Laps Cebongan juga dikemukakan Kepala Lapas Cebongan, Sukamto. “Mereka sangat cerdik karena tahu rekaman CCTV ada di ruangan saya. Pintu ruangan saya pun langsung didobrak,” kata Sukamto. (ren)
Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan total pendapatan sepanjang tahun 2023 mencapai US$46,63 juta.
