VIDEO: Pengamat Intelijen Sebut Penyerangan LP Operasi Militer

Pasca Penyerbuan di Lapas Cebongan, Polisi Bersiaga
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews
4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa
– Gerombolan bersenjata senapan serbu laras panjang AK47 mendatangi Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu dini hari 23 Maret 2013. Mereka turun dari empat mobil, dan sebagian langsung merangsak masuk ke dalam Lapas dengan melompati pagarnya.

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit

Sipir Lapas Cebongan ditodong, dihantam popor senapan, dan diancam dengan granat untuk menunjukkan sel empat tersangka kasus pengeroyokan dan pembunuhan anggota Kopassus yang belum sehari dititipkan Polda DIY ke Lapas itu. Begitu tahu lokasi sel target operasi, mereka langsung menuju ke sana dan memberondong keempat tersangka dengan peluru di hadapan puluhan tahanan lain.
5 Minuman Alami Bantu Atasi Radang Tenggorokan Selama Puasa


Keempatnya tewas. Aksi penyerangan ini berlangsung sangat cepat, hanya berkisar 5-10 tahun menit. “Penyerangan terhadap Lapas Cebongan yang membuat 4 narapidana terbunuh ini adalah fakta mengerikan,” kata pengamat intelijen Mustofa Nahrawardaya.


Simak analisis Mustofa soal penyerangan terhadap Lapas Cebongan itu di .


Mustofa berpendapat, kejadian di Lapas Cebongan tersebut merupakan operasi militer yang dilakukan oleh kelompok terlatih dan memiliki kepercayaan diri tinggi. “Saya  tidak menyebut pelakunya militer. Tapi jika bukan orang terlatih dan terukur yang melakukannya, tidak bisa,” kata dia.


Salah satu karakter yang dimiliki kelompok bersenjata misterius itu, menurut Mustofa, adalah tingkat kepercayaan diri yang tinggi. “Mereka tidak takut menghadapi petugas Lapas. Mereka bisa melewati 5 pintu Lapas – dari depan menuju sel para korban – dengan mulus,” ujarnya.


Kelompok ini, kata Mustofa, jelas punya pasokan senjata dan keterampilan militer. Di sisi lain, menurutnya, bisa jadi penyerangan ini didesain oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan persepsi bahwa yang melakukan penyerangan adalah Kopassus. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya