Komnas HAM: Video Kekerasan Densus 88 Asli

Video Densus 88
Sumber :
  • ANTARA/Basri Marzuki
VIVAnews -
Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum
Ketua Tim Pemantauan dan Penyelidikan Penanganan Tindak Pidana Terorisme Komnas HAM, Siane Indriani, menyatakan bahwa video kekerasan Detasemen Khusus 88 Polri yang beredar di situs
Youtube
Bagi Mardani Ali Sera, PKS Harus Oposisi: Kita Beda dengan 02, Landasan Berpikir dan Asumsinya
adalah asli. Siane memastikan hal tersebut setelah melakukan penyelidikan dan verifikasi langsung ke Palu dan Poso dari 7-11 Maret 2013.
Pekerja Kantoran Sering Mengeluh Sakit Leher dan Pinggang? Begini Mengatasinya

"Video itu benar, dan kejadian itu benar-benar terjadi tanggal 22 Januari 2007 yaitu peristiwa Tanah Runtuh yang saat itu memang mendapat ekspose besar-besaran," kata Siane dalam konferensi pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta, Senin 18 Maret 2013.


Siane membantah anggapan dari banyak pihak bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa. Dia memastikan bahwa tidak ada rekayasa dalam video itu. "Dari awal sampai akhir, pixel-nya sama. Jadi kualitas gambarnya sama," ujarnya.


Siane mengakui terdapat penggalan dalam video yang juga menjadi bahan laporan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin ke Polri. Namun demikian, penggalan itu tidak berarti menunjukkan lokasi yang berbeda.


"Ada penggalan-penggalan ketika eksekusi dilakukan. Mungkin sedikit
pause
, saya tidak tahu. Tapi yang jelas bahwa tidak ada penggalan yang mencerminkan dari lokasi lain seperti yang dikatakan oleh beberapa pihak. Jadi dari sisi ini, kami mengamati dan mendapatkan hasil bahwa video itu benar," urainya.


Atas temuan ini, Siane meminta Mabes Polri untuk mengusut tuntas dan menyeret secara hukum pelaku-pelaku yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Dia menilai kejadian itu tidak bisa dibenarkan dari sisi hak asasi manusia. "Ini sangat serius," ucapnya.


Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar mengaku belum bisa memastikan jika pelaku kekerasan dan penganiayaan terduga teroris itu adalah anggota Densus 88. Boy pun meragukan pelaku kekerasan yang terlihat dalam rekaman video yang dilaporkan oleh sejumlah ormas Islam, seperti MUI, Muhammadiyah, dan NU itu adalah personel Densus.


"Kami nyatakan setelah mencermati tayangan berdurasi 13 menit itu, belum bisa kami pastikan itu adalah anggota Densus," kata Boy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin 4 Maret 2013.


Boy mengatakan pihaknya sudah mempelajari rekaman dilaporkan tersebut. Dia mengakui bahwa di dalamnya memang memperlihatkan proses penangkapan seorang terduga atau tersangka teroris di Poso pada Januari 2007 silam. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya