- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tanjung, menegaskan tak akan pindah partai meski ia gagal menjadi calon presiden (capres) untuk Pemilu tahun 2014 dari partai itu.
Peluang menjadi capres dari Partai Golkar, bagi Akbar, telah tertutup. Sebab, partai berlambang pohon beringin itu, melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 2012, telah menetapkan Aburizal Bakrie. Namun, ia mengaku menghormati apa pun keputusan Partai.
"Saya tidak ada pikiran untuk pindah ke partai lain," tegasnya, kepada wartawan, di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2013.
Akbar mengaku akan tetap setia berada di Golkar, partai yang turut melambungkan namanya. Alasannya, bukan kepentingan pragmatis menjadi capres atau tidak, tetapi tekad untuk memperjuangkan ideologi dan prinsip-prinsip berpolitik demi bangsa dan negara.
Namun, Akbar menyampaikan penilaian khusus atas penetapan Aburizal sebagai capres di forum Rapimnas tahun lalu. Menurutnya, penetapan itu demokratis, tetapi kurang terbuka bagi tokoh-tokoh lain.
Aburizal ditetapkan sebagai capres dalam forum Rapimnas tahun 2012 setelah hampir seluruh pimpinan Golkar di tingkat provinsi se-Indonesia memutuskan satu nama, yaitu sang Ketua Umum.
Meski begitu, Akbar mengatakan akan mencoba jika ada peluang menjadi capres dari jalur nonpartai, yakni jalur perseorangan (independen). "Tentu itu semua dimungkinkan kalau ada perubahan dalam UUD 1945." Sayangnya, hingga kini konstitusi belum memberikan peluang bagi capres perseroangan.
Pasal 29 Ayat (1) huruf d Undang-Undang Partai Politik menyebutkan: "Partai politik melakukan rekrutmen terhadap warga negara Indonesia untuk menjadi: (d) bakal calon Presiden dan Wakil Presiden."
Konser Hari Ini, Intip Suasana Menjelang Konser TVXQ di Indonesia
Suasana menjelang konser TVXQ di Indonesia yang sangat dipadati oleh banyaknya penggemar.
