Penasihat Sultan Sulu: Filipina Sengaja Sebar Cerita Konspirasi

Tentara Malaysia Berpatroli di Kampung Tanduo
Sumber :
  • REUTERS/Departemen Pertahanan Malaysia/Handout

VIVAnews – Penasihat Kerajaan Sulu, Pastor Boy Saycon, menuduh pihak Istana Malacanang menggunakan media asing untuk menyebarluaskan cerita konspirasi mengenai konflik Sabah. Menurutnya, isu konspirasi ini sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian publik mengenai permasalahan yang sesungguhnya, yaitu pembunuhan warga Filipina di Sabah.

“Tidak ada konspirasi,” kata Pastor Saycon kepada laman Manila Standar Today, Rabu 13 Maret 2013, ketika memenuhi panggilan Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI). Saycon dipanggil oleh NBI terkait pengetahuannya mengenai keputusan Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, yang mengirim pasukan bersenjata ke daerah Sabah, Malaysia, bulan lalu.

Saycon yang mengklaim dirinya sebagai penasihat bagi Sultan Sulu selama 15 tahun itu membantah dugaan yang menyebut Kiram sengaja mengirimkan pasukan bersenjata ke Sabah untuk mengambil alih daerah tersebut.

“Dia tidak pernah meminta untuk mengirimkan pasukan ke Sabah. Saya pun tidak tahu mengenai kedatangan mereka di Lahat Datu. Saya baru mengetahuinya pada hari Sabtu. Kemudian ketika hari Minggu saya diundang Sultan Jamalul Kiram III, saya tanyakan kepada beliau alasan pengiriman pasukan itu dan siapa yang berangkat ke sana,” ujar Saycon.

Sementara tuduhan konspirasi yang diungkap Saycon ke publik didasari atas tindakan Juru Bicara Presiden Benigno Aquino, Ramon Carandang, yang menurutnya berusaha menyebarkan isu konspirasi tersebut kepada beberapa media internasional. “Saya bersyukur mereka (media internasional) dengan segera mengkonfirmasi isu ini kepada kami. Mereka mengatakan tidak akan membiarkan medianya diperalat,” kata Saycon.

Ia mendorong pemerintah Filipina untuk lebih memfokuskan perhatian kepada upaya penyelamatan warga Filipina yang masih terjebak di Sabah. “Pejabat resmi Filipina seharusnya menunjukkan sedikit rasa malu mereka dan melupakan kemarahan pribadi dengan menyelamatkan warga Filipina yang terjebak dalam konflik Sabah,” ujar Saycon.

Carandang yang dituduh sebagai otak penyebar isu konspirasi tersebut, membantah dengan tegas pernyataan Saycon. Menurutnya media sudah cukup pintar dan tidak akan mudah dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu.

“Saya rasa media tidak perlu lagi diberitahu siapa yang sering bertandang ke kediaman Kiram. Secara natural, para reporter akan bertanya mengenai hal itu. Media tidak akan membiarkan diri mereka sendiri dengan mudah dimanipulasi oleh siapa pun, terlebih oleh pihak Istana,” kata Carandang.

Pernyataan Carandang tersebut senada dengan pernyataan Wakil Juru Bicara Presiden, Abigail Valte, yang mengatakan Istana bukanlah pihak pertama yang terus mempertanyakan motif kehadiran Saycon di kediaman Jamalul Kiram. “Banyak orang yang menanyakan mengenai kehadirannya di rumah Jamalul Kiram. Apa yang dia lakukan di tempat Kiram yang dia kunjungi hampir setiap hari,” kata Valte.

Sementara pihak Kesultanan Sulu juga turut dipanggil oleh NBI pada Selasa kemarin. Tapi pihak Kesultanan hanya mengizinkan juru bicara mereka, Abraham Idjirani, yang datang. Menurut keluarga Sultan Jamalul Kiram III, pihaknya tak terkejut dengan pemanggilan tersebut. Mereka bahkan mengaku sudah menunggu sejak lama untuk berbicara dengan NBI.

“Kami menyambut baik tindakan ini, bahkan kami telah lama menantikannya. Kami tidak takut karena kami percaya tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum,” kata istri Sultan Sulu, Fatima Celia H. Kiram.

Widodo Cahyono Putro Ungkap Kunci Selamatkan Arema FC dari Degradasi

Seperti diketahui, Kesultanan Sulu terlibat perang dengan Malaysia di Sabah. Baca akar konflik Malaysia-Sulu itu . (eh)

Demo buruh di Balai Kota DKI Jakarta menuntut kenaikan UMP 2024

Serikat Pekerja Sebut Banyak Dosen Digaji di Bawah UMR 

Serikat Pekerja Kampus (SPK) mengungkapkan, berdasarkan hasil risetnya masih banyak dosen dan tenaga pendidikan (tendik) yang dibayar dibawah Upah Minimum Regional (UMR).

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024