RSUD Depok Bantah Telantarkan Anak Buruh Cuci

Pasien KJS di Rumah Sakit Tarakan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi
- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok, membantah telah menelantarkan Dedi  Wahyono (21), pasien tidak mampu yang akhirnya meninggal di pelataran RSUD Depok pada Selasa, 12 Maret 2013 kemarin.

Viral Anak Selebgram Malang Dianiaya Pengasuhnya, Polisi Langsung Tangkap Pelaku

Direktur RSUD Depok, Lies Karmawati menjelaskan, dari hasil pemeriksaan petugas jaga, Dedi sudah meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Gunung Marapi Kembali Erupsi, Terjadi Hujan Abu Vulkanik dan Ganggu Penerbangan


"Saat tiba, semua tanda respon kehidupan sudah tidak ada. Dokter menyatakan pasien itu DOA atau
Death on Arrival
. Diduga meninggal di dalam perjalanan," katanya.


Lies membantah RSUD menolak Dedi, meski belum ada perawatan medis khusus untuk pasien penderita kanker otak itu.  "Sebelumnya Dedi memang sempat dirawat di RSUD Depok dan dirujuk ke RSUD Cibinong," katanya.

 

Nasib pilu yang dialami anak buruh cuci itu bermula pada Senin kemarin. Ia ditolak RSUD Depok dan RS Harapan Depok dengan alasan kamar dan alat penunjang tidak memadai.


Setelah sempat dilarikan ke RSUD Cibinong dengan perawatan medis seadanya, kondisi Dedi semakin mengkhawatirkan. Bermodal uang seadanya dan ditemani awak media, keluarga kurang mampu ini pun kembali melarikan Dedi ke RSUD Depok. Untunglah, setibanya di RS ini Dedi akhirnya langsung ditangani sigap oleh petugas medis.


Namun sayang, nyawa pemuda yang sehari-harinya berprofesi sebagai petugas kebersihan ini tak dapat tertolong. Nyawa Dedi diperkirakan melayang sesaat setelah tubuh kurusnya diturunkan dari mobil dan dibawa menuju ruang instalasi UGD menggunakan kasur dorong.


Kepergian Dedi menyisakan luka mendalam bagi keluarga terlebih sang ibu, Supiani. Kepedihan Supiani semakin tak tertahankan lantaran ia menjadi saksi dimana buah hatinya yang merupakan tulang punggung keluarga sempat mengalami penolakan di dua RS.


"Anak saya ditolak di RS Harapan dengan alasan alatnya enggak ada. Sebelumnya di RSUD Depok kami juga ditolak dengan alasan kamarnya tak ada. Kami memang orang miskin, kami enggak punya apa-apa, kami juga enggak punya Jamkesda," teriak Supiani histeris sebelum akhirnya tumbang tak sadarkan diri. (umi)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya