Sintong Panjaitan Rilis Buku

VIVAnews - Sintong Panjaitan mengungkap sejarah tentang situasi militer Orde Baru yang selama ini dinilai samar-samar. Hal tersebut dituangkan dalam bukunya, 'Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando'.

"Buku ini bukan untuk menghakimi, namun agar kesalahan di masa lalu tidak diulangi di masa depan," tutur Sintong, dalam peluncuran bukunya di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu 11 Maret 2009.

Nama Letnan Jenderal (Purn) Sintong Panjaitan ini lama tenggelam seiring lengsernya BJ Habibie sebagai Presiden RI.

Dia menuturkan, alasan menulis sebuah buku karena dorongan kuat dari keluarga dan kerabat. "Mereka menilai banyak pengalaman yang tersamarkan dan tidak jelas," paparnya.

Sintong adalah lulusan terbaik dalam dunia militer. Dia bahkan mampu menjadi Pangdam Udayana di usia yang maish muda.

Namun, karir Sintong terhenti saat menjadi Pangdam Udayana ini. Dia diduga terlibat dalam peristiwa penembakan misterius di Santa Cruz, Timor Timur pada 1991. Sintong pun dianggap harus bertanggung jawab atas insiden ini, jabatan sebagai pangdam langsung dicopot.

Namun, saat Habibie dilantik menjadi Presiden, nama Sintong kembali terdengar. Habibie menunjuk Sintong sebagai asisten Menteri Riset dan Teknologi. Namun, saat Habibie turun, nama Sintong pun kembali tenggelam.

Namun, dalam buku 'Ddetik-Detik yang Menentukan' karangan Habibie, nama Sintong disebut-sebut. Sintong disebut sebagai saksi mata saat mantan Pangkostrad Prabowo Subianto hendak menemui Habibie di Istana Negara.

Sintong berharap buku dengan sampul warna hijau dan setebal 520 halaman ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Temui Prabowo, Waketum Nasdem Sebut Tak Ada Pembicaraan Politik
Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni

Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan 6 Raperda Sumsel di Depan DPRD, Apa Saja?

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Sumsel yang dipimpin Ketua DPRD Anita Noeringhati.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024