Kerajaan Sulu Didirikan Keturunan Minangkabau?

Pasukan Malaysia mengepung desa di Sabah yang dikuasai Kesultanan Sulu
Sumber :
  • REUTERS/Bazuki Muhammad

VIVAnews - Konflik bersenjata di Sabah, Negara Bagian Malaysia, kian memanas. Dipicu dengan sejarah keberadaan Kesultanan Sulu di sana, peperangan tak bisa dihindari. Menurut kantor berita di Mindanao, korban tewas dari kedua belah pihak mencapai 27 orang.

Keyakinan Kesultanan Sulu memantik ingatan soal asal-usul mereka. Dari penelusuran, ditemukan banyak informasi yang mengaitkan orang Sulu dengan Minangkabau. Salah satunya, ditulis Mochtar Naim.

Dalam disertasinya, 'Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau'  tahun 1974, Mochtar Naim menemukan jejak rantau orang Minangkabau di Filipina. Mochtar Naim menyebutkan, pendiri Kota Manila adalah Raja Sulaeman dari Minangkabau. Sedangkan kerajaan Sulu di Selatan Filipina didirikan Raja Baginda, juga dari Minangkabau.

PSI Ajukan 10 Gugatan Hasil Pileg, MK Pastikan Anwar Usman Tak Ikut Tangani

Sejarawan Universitas Andalas Profesor Gusti Asnan mendukung disertasi Mochtar Naim yang mengaitkan orang Sulu dengan Minangkabau. “Sangat masuk akal orang Sulu berasal dari Minang, tapi tidak semua orang Sulu orang Minang,” kata Gusti Asnan pada VIVANews, Rabu, 6 Maret 2013.

Klaim ini, menurut Gusti, sangat masuk akal dilihat dari pola migrasi orang Minang yang luas. Jejak Minangkabau bisa ditemukan di Sabah, Serawak, Sulu (Filipina Selatan), Kalimantan, dan Brunei. 

Bukti kedekatan orang Minang dengan kawasan ini masih bisa dijumpai hingga kini di pedalaman Kalimantan Tengah yang berbatasan langsung dengan Serawak. Fakta ini ditemukannya dari seorang peneliti asal Jepang.

Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya

Bahasa dan rumah adat digunakan sekelompok kecil orang di pedalaman Kalimantan ini sama persis dengan orang Minang. Gusti mendapatkan data ini akhir tahun lalu. Kuat dugaan, dari logat bahasa yang digunakan, sekelompok masyarakat adat ini berasal dari Kabupaten Limopuluah Kota.

Bukti luasnya penyebaran suku Minangkabau di Nusantara juga bisa dijumpai di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Komunitas ini yang sempat bertemu dengan Gusti Asnan dalam sebuah seminar mengaku telah mendiami kawasan tersebut selama tujuh generasi—sekitar 210 tahun. “Jika ini patokannya, bisa jadi migrasi terjadi saat perang Paderi terjadi.”

Hanya saja, belum ada fakta sejarah yang memastikan kapan migrasi ini terjadi. Kebiasaan berdagang dan merantau yang dilakukan orang Minang, ditengarai menjadi pintu masuk orang Minang sampai ke Filipina Selatan, termasuk ke Kesultanan Sulu.

Gusti memperkirakan, migrasi orang Minang ke Kalimantan, termasuk Sabah, terjadi pada abad XVI dan XVII. Sungai Kuantan menjadi jalur dagang yang bisa menghubungkan Dharmasraya ke kawasan Philipina Selatan yang menjadi salah satu pusat perdangan di Asia Tenggara.

Menurutnya, fakta ini perlu ditelusuri untuk mengetahui pola penyebaran orang Minang ke sejumlah penjuru. Ia berharap, kebenaran fakta ini tidak akan memancing gejolak berlebih masyarakat Minang dengan konflik yang berlangsung di Sabah, Malaysia.

Informasi terkahir, konflik Kesultanan Sulu dengan Malaysia kian memanas. Konflik yang awalnya terisolir di Lahad Datu, kini meluas hingga ke wilayah Semporna yang jaraknya terpaut 300 kilometer.

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI
Pertemuan Prabowo Subianto dengan Surya Paloh Nasdem

Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo

Surya Paloh mengatakan, pilihan untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu merupakan keputusan yang baik.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024