Penculik Bocah di Garut Naikkan Tebusan Jadi Rp6 Miliar

Fajar Annur Al Ali (10), bocah yang diduga diculik
Sumber :
  • Diki Hidayat/VIVAnews

VIVAnews - Fajar Anur Al-Ali, bocah 10, hilang sejak Rabu 16 Januari 2013 lalu. Rubi Al Ali (42), ayah Fajar mengaku, kembali mendapat pesan singkat (SMS) yang diduga dari pelaku penculikan.

Tak tanggung-tanggung pelaku meminta Rubi untuk menyediakan uang Rp6 miliar dari sebelumnya hanya meminta tebusan Rp5 juta. Rubi mengatakan, SMS kedua yang dikirim pelaku berbeda dengan nomor yang meminta uang sebelumnya.

"Sebenarnya ini permintaan yang ketiga kalinya. Sebelumnya memang yang mengaku penculik anak saya hanya minta Rp5 juta, kemudian naik jadi Rp50 juta. Terus pagi tadi minta Rp6 miliar dari nomor-nomor berbeda," ujar Rubi Rabu 6 Maret 2013, kepada wartawan dikediamnnya.

Warga Kampung Kaum Lebak, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota ini kesehariannya sebagai penjual bakso. Dia mengaku sudah bingung mau berbuat apa lagi. Sebab upaya pencarian keluarga bersama aparat Kepolisian belum juga membuahkan hasil, padahal Fajar telah meninggalkan rumah selama 50 hari. "Saya khawatir terjadi apa-apa menimpa anak saya," tuturnya.

Rubi menceritakan, dirinya dapat kabar putranya itu menghilang dari sang istri. Saat itu dia mengaku sedang bekerja di luar Garut. Mendengar kabar buruk itu dia langsung kembali ke rumah dan berusaha mencarinya. "Saya berharap Fajar segera ditemukan dengan selamat," harapnya.

Fajar Anur Al Ali memiliki tinggi badan sekitar 1 meter, kulit sawo matang, rambut pendek lurus. Pada bagian pipi kiri terdapat 3 tahi lalat.

7 Destinasi Lokasi Syuting Film dengan Budget Besar yang Wajib Dikunjungi di Dunia

Bagi masyarakat yang melihat atau mengetahui keberadaan Fajar Annur Al Ali, bisa menghubungi 085723570655, 085793320702.

[Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di acara Halalbihalal 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 25 April 2024]

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

 Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan impor bawang merah.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024