Rustriningsih: Jabatan Gubernur Bukan Segala-galanya

Rustriningsih
Sumber :
  • VIVAnews/ Puspita Dewi
VIVAnews - Ruang tengah di sebuah rumah berarsitektur Indies di Jalan Rinjani nomer 1 Semarang itu tidak seberapa luas. Diisi dua set meja makan, sementara di bagian pinggir ditata kursi lipat yang diberi sarung warna putih.
Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya

Di salah satu dindingnya dipenuhi bingkai-bingkai foto. Salah satunya foto Rustriningsih bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Foto-foto itu seperti hendak bercerita bagaimana kedekatan mereka. Ada yang sedang makan bersama, ada yang sedang berdiskusi, ada pula yang sedang tertawa bersama.
Catherine Wilson Ngaku Malu, Mobil Pemberian Idham Masse Ditarik Pihak Leasing

Itu adalah foto-foto lama koleksi Rustriningsih. Berbekal kepercayaan itu pula Rustriningsih menyandarkan harapannya untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP untuk dicalonkan sebagai calon gubernur. Sebagai kader PDIP, Rustriningsih sudah berjuang melawan sistem yang korup saat PDIP belum lahir, tepatnya sejak masih bernama PDI dan dipimpin oleh Megawati.
Pengakuan Jujur Shin Tae-yong Usai Ernado Ari Gagalkan Penalti Australia

Di meja itu pula berlangsung diskusi antara Rustriningsih, Sonny Achmad Saleh Ashari Nuryatno sang suami, dan Rustrianto sang adik. Topik diskusi mereka seputar kemungkinan DPP PDIP tidak memberikan rekomendasi pada Rustriningsih untuk maju dalam pemilihan gubernur Jawa Tengah.

"Bagi saya, PDI itu adalah sejarah saya yang tidak bisa direnggut begitu saja oleh siapapun. Saya yakin DPP akan memberikan kader terbaiknya yang sudah teruji, bersih, bekerja riil," kata Rustriningsih kemarin Selasa 5 Maret 2013.

Jawaban itu masih konsisten hingga Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengumumkan keputusan mereka soal siapa yang direkomendasikan di Sekretariat DPD PDIP Jawa Tengah. Begitu mengetahui bahwa yang mendapatkan rekomendasi dari DPP adalah pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmiko, sejumlah partai "papan tengah" seperti Gerindra, PPP, PKS, PKB, Hanura, dan PKNU langsung merapat ke Rustriningsih.

Banyak tawaran untuk Rustriningsih agar bisa tetap maju dalam kontestasi pemilihan gubernur Jateng. Ada yang memberikan syarat agar Rustri memberikan posisi jabatan wakil gubernurnya pada calon dari partainya, ada yang terang-terangan meminta angka rupiah sebagai "uang mahar", ada pula yang sekadar minta syarat agar Rustri menanggalkan identitas PDIP-nya.

"Cara mengelola kekuasaan itu tercermin dari bagaimana upaya meraih kekuasaan itu sendiri. Saya masih percaya bahwa kesetiaan itu lebih punya nilai, sepahit apapun. Jabatan gubernur itu bukan segala-galanya. Kita masih bisa berkarya tanpa harus memiliki jabatan. Kuncinya adalah integritas," kata Rustriningsih,Rabu 6 Maret 2013.

Rustri lalu bercerita bagaimana ia mengelola keuangan dan program saat menjadi Bupati Kebumen. Ia memperkenalkan transparansi anggaran dengan memuatnya di media massa. Rustri juga mempelopori adanya pakta integritas untuk pemerintahan yang bersih bekerja sama dengan Transparansi International Indonesia, dan juga melibatkan NGO dari Jerman untuk mengawasi.

Belakangan, pola itu kemudian diadopsi sejumlah pemerintahan di daerah. Menutup obrolannya, Rustriningsih berpesan bahwa baginya kesetiaan terhadap partai sudah ia tunjukkan. Idealisme dan integritas sudah pula ia perlihatkan.

"Jika ada hal yang tidak beres dalam penentuan rekomendasi itu, saya yakin kebenaran pasti akan terbuka. Sebab sebelum ini banyak masukan ke DPP yang dikonfirmasikan ke saya, yang intinya sangat bertolak belakang," kata Rustriningsih. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya