Proyek Pesawat Tempur Indonesia-Korea Selatan Ditunda

Personel TNI AU memeriksa kesiapan pesawat tempur F-16.
Sumber :
  • Antara/ Basrul Haq
VIVAnews
Kemenko Polhukam Susun Rencana Bangun Sistem Pertahanan Semesta di IKN
- Indonesia dan Korea Selatan menunda proyek kerjasama pembangunan pesawat tempur generasi 4,5 Korean Fighter Xperiment. Penundaan dilakukan karena Parlemen Korea belum menyetujui anggaran untuk tahap Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase) Program.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

"Pemerintah Korea Selatan melalui surat resmi yang dikirim oleh pihak Defense Acquisition Program Administration (DAPA) berinisiatif untuk menunda pelaksanaan produksi selama 1,5 tahun," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Sisriadi, Selasa 5 Maret 2013.
Terpopuler: Sandra Dewi Kena Hujat karena Suami sampai Sopyan Dado Meninggal


Menurut Sisriadi, program ini membutuhkan dana US$5 miliar. Dari anggaran itu, 20 persennya berasal dari pemerintah  Indonesia. Meski hanya menyumbang 20 persen dana, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terlibat dalam seluruh proses perancangan dan produksi yang meliputi Technology Development Phase (TD Phase), Engineering and Manufacturing Development Phase (EMD Phase), serta Joint Production and Joint Marketing.


"Dengan investasi sebesar ini, Indonesia akan mendapatkan 20 persen dari pembuatan pesawat (
work share
), dan 20 persen dari penjualan pesawat terbang," ujar dia.


Sisriadi menjelaskan, ada tiga tahap dalam proyek pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X. Tahap pertama adalah t
echnical development
, tahap kedua
engineering manufacture,
dan tahap ketiga pembuatan prototipe. "Tahap yang ditunda adalah tahap ke dua. Pada masa penundaan, pemerintah Korea akan melaksanakan
economic feasibility study
terhadap program ini," kata Sisriadi.


Sisriadi mengakui, penundaan sampai dengan September 2014 ini pasti akan berdampak terhadap rencana anggaran yang telah disiapkan pemerintah Indonesia. Dengan adanya penundaan tahap EMD, pagu indikatif anggaran sebesar Rp1,1 triliun tidak mungkin diserap sepenuhnya.


Oleh karena itu pihak Indonesia telah mengintensifkan langkah-langkah penyiapan alih teknologi dengan kegiatan antara lain Operasionalisasi DCI (Design Centre Indonesia) untuk memetakan dan mengembangkan kompetensi SDM yang telah terbentuk selama tahap TD Phase, penguatan industri pertahanan dalam negeri yang akan terlibat dalam program ini, dan Technology Readiness (kesiapan teknologi).


"Dengan penundaan ini diharapkan kesiapan Indonesia dalam program KF-X/IF-X ini akan semakin baik. Dalam kaitannya dengan dana share, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan dana untuk Program EMD Phase ini, dana share yang sudah dianggarkan di TA. 2013 belum disalurkan," kata dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya