Lebih dari 7.000 warga Yogya Derita Sakit Jiwa

Ilustrasi/Pasien rehabilitasi dirantai
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews
Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi
– Penyakit jiwa tak pandang bulu menyerang orang, termasuk warga kota Yogyakarta. Data di berbagai Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) di kota itu menunjukkan penderita sakit jiwa di sana ternyata cukup banyak.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Kepala Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, Tuty Setijowaty,  mengatakan pada tahun 2012 tercatat ada 7.793 penderita sakit jiwa yang ditangani puskesmas di Yogya. Dari jumlah tersebut, penderita skizofrenia adalah yang terbanyak, mencapai 5.071 orang.
9 Menu Buka Puasa Unik dari Berbagai Negara, Bikin Ngiler dan Penasaran!


Skizofrenia adalah gangguan jiwa yang berciri menarik diri dari hubungan antarpribadi yang normal. Skizofrenia kerap diikuti dengan delusi dan halusinasi.


Di Yogya, penderita skizofrenia ini ternyata jamak. Mereka mendapat perawatan di 11 puskesmas dari total 18 puskesmas yang ada di Yogya. “Selama ini kami menempatkan psikolog bekerja sama dengan Fakultas Psikologi UGM,” kata Tuty.


Dinas Kesehatan Yogya mengalokasikan anggaran sebesar Rp250 juta per tahun untuk layanan kesehatan jiwa di puskesmas-puskesmas Yogya. “Kami berharap ke depannya tujuh puskesmas lainnya di Yogya juga akan memberikan layanan penyakit jiwa,” ujar Tuty.


Selain skizofrenia, beberapa penyakit jiwa lain juga diidap oleh warga Yogya. Penyakit jiwa itu antara lain halusinasi yang diidap 1.098 warga, gangguan psikotik akut yang diidap 557 orang, neurotik yang diidap 459, dan depresi yang diidap 318.


Ada pula penderita gangguan mental organik, bipolar, serta retardasi mental. “Tapi tenaga di puskesmas sudah mendapat pelatihan penanganan penyakit jiwa, bahkan deteksi dini, sehingga kami tidak begitu kerepotan,” kata Tuty.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya