Wiranto: Operasi Militer di Papua Tak Selesaikan Masalah

Delapan peti untuk prajurit TNI yang tewas di Papua
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita
VIVAnews -
BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya
Mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus Panglima ABRI, Wiranto, menilai permasalahan di Papua harus diselesaikan dengan operasi teritorial atau operasi sosial. Operasi itu dilakukan dengan pendekatan sosial kepada masyarakat setempat agar mereka merasa diperhatikan oleh pemerintah.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

"(Masalah Papua) harus dengan operasi teritorial melalui pembinaan operasi sosial, yaitu diketuk hatinya, agar masyarakat merasa memiliki negeri ini," ujar Wiranto, kepada wartawan, seusai acara Launching Hanura Digital di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, di Jakarta, Senin, 25 Februari 2013.
Dominasi Skuad Timnas U-23 di Piala Asia, Menpora Dito Akan Terus Maksimalkan PPLP dan SKO


Menurut ketua umum Partai Hanura itu, pendekatan militer tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan cenderung akan menambah masalah baru. Sebab, masalah di Papua bukanlah perkara separatisme yang ingin mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, melainkan masalah kesejahteraan.


Jika persoalan ketidakpuasan atas kesejahteraan masyarakat itu tidak pernah dituntaskan, pendekatan dengan cara apa pun tak akan berhasil. Operasi militer hanya akan membuat lebih banyak korban, karena yang tidak puas bukan kelompok-kelompok tertentu melainkan seluruh masyarakat.


Wiranto mengaku sangat tidak setuju apabila pemerintah menggunakan cara-cara militer semacam perang terhadap kelompok-kelompok di Papua. Sebab, Pemerintah hanya akan melawan rakyatnya sendiri. Kelompok-kelompok yang sering berulah di Papua pun sesungguhnya adalah bagian dari rakyat sendiri, bukan organisasi paramiliter.


"(Peristiwa penyerangan terhadap anggota TNI) kemarin itu tidak terlihat, bukan perang frontal. Jadi, kita jangan mendeklarasikan peperangan. Kalau kekuatan tersembunyi menyerang, akarnya bisa jadi ketidakpuasan masyarakat," katanya.


Bumi Papua masih bergejolak. Kamis, 21 Februari 2013, kelompok bersenjata menyerang anggota TNI di dua tempat berbeda. Tujuh anggota TNI AD dan 4 warga sipil tewas tertembak timah panas. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya