Sumber :
- VIVAnews/Banjir Ambarita
VIVAnews - Satu satuan setingkat peleton (STT) gabungan personel TNI dan Polri dikirim ke Sinak Kabupaten Puncak, guna mengejar pelaku penghadangan dan penembakan yang menewaskan 7 prajurit TNI dan 4 warga sipil.
Baca Juga :
Mikel Arteta Berharap Lebih dari Kapten Arsenal
"Tadi pagi ada 1 SST personel gabungan yang akan diterbangkan ke Sinak, untuk membantu anggota disana melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata, namun karena cuaca kabut tebal, masih tertahan di Timika," ujar Juru Bicara Polda Papua Kombes I Gede Sumerta Jaya kepada wartawan, Jumat 22 Febuari.
Selain mengirim personel gabungan 1 SST, juga akan dibentuk tim khusus juga bertugas untuk melakukan pengejaran. "Tim khusus ini akan dipimpin Direktur Reserse Umum dan di dalamnya gabungan personel TNI dan Polri," terangnya.
Sumerta Jaya juga mengungkapkan, Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen Christian Zebua sudah meninjau lokasi penembakan dan penghadangan. "Kapolda dan Bapak Pangdam tadi pagi sudah kunjungi TKP, mereka berharap pelaku dapat diungkap secepatnya," kata dia.
Sumerta Jaya juga mengakui adanya empat warga sipil yang tewas pada peristiwa penghadangan dan penembakan prajurit TNI. "Ada 4 warga yang meninggal yakni Yohanes Palimbung tertembak di selangkangan kiri, Uli luka tembak di kepala belakang, Markus Kevin Rendenan luka tembak di kepala kiri dan satu lagi belum diketahui identitasnya," ujarnya.
Korban luka dari warga sipil ada empat, yaitu Joni, Ronda, Rangka, Santinpala alias Lavla. "Belum diketahui luka tembak di bagian mana," ujarnya.
Sebanyak 12 jenazah TNI dan warga sipil yang jadi korban penembakan kini disemayamkan di Puskesmas Sinak. Evakuasi hingga saat ini belum dapat dilakukan akibat cuaca di Sinak masih berkabut. "Mudah-mudahan cuaca bisa berpihak ke kita. Evakuasi belum dapat diketahui ke mana, apakah ke Timika atau Jayapura," ujarnya.
Warga sipil itu adalah tukang bangunan dan sedang mengerjakan proyek puskesmas di Sinak. Infomasinya, mereka bersama dengan anggota TNI itu sedang menuju ke bandara Sinak lalu ditembaki oleh kelompok tersebut.
Diduga kelompok di Sinak menembaki anggota TNI dan warga sipil dari atas bukit dekat Bandara Sinak. Namun jenis senjata hingga saat ini belum diketahui. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sumerta Jaya juga mengakui adanya empat warga sipil yang tewas pada peristiwa penghadangan dan penembakan prajurit TNI. "Ada 4 warga yang meninggal yakni Yohanes Palimbung tertembak di selangkangan kiri, Uli luka tembak di kepala belakang, Markus Kevin Rendenan luka tembak di kepala kiri dan satu lagi belum diketahui identitasnya," ujarnya.