Pembunuh Bocah di Surabaya Diperiksa Kejiwaannya

Mainan bayi
Sumber :
  • dok. Corbis

VIVAnews - Solikin (34 tahun), pelaku pembunuhan Fahri Ramadhani (4 tahun), menjalani pemeriksaan kejiwaan secara intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Anom Wibowo, mengatakan tingkat emosional Solikin meledak-ledak. "Hasil tes kejiwaan baik-baik saja, cuma emosionalnya meledak-ledak. Bisa jadi, itu tidak normal ya?" kata Anom, Rabu,20 Februari 2013. .

Pemeriksaan dilakukan oleh tim psikiater RS Bhayangkara. Apakah pelaku menderita gangguan jiwa, belum diketahui. "Kami masih belum bisa memastikan apakah tersangka sakit jiwa atau tidak," katanya.

Selain memeriksa tersangka secara intensif, polisi juga memeriksa tiga orang saksi yakni, pelapor dan dua warga sekitar.

Sementara, polisi menduga motif pelaku karena dendam terhadap ayah korban, Mishari (40 tahun). Menurut Anom, berdasarkan pengakuan pelaku, aksinya berawal saat ayahnya Fahri berjalan melintas di depannya. Saat bertatapan, ayah korban melontarkan kalimat ancaman.

Hari berikutnya, Sabtu 16 Februari sekitar pukul 19.00 WIB, pelaku melihat Fahri bermain di halaman rumahnya. Mengaku terngiang dengan ucapan ancaman yang pernah dilontarkan ayah korban, pelaku kalap. Saat itu juga ia membekap korban, membenturkan kepalanya ke dinding dan membantingnya, hingga tewas.

Hari berikutnya, pelaku kemudian menaburi semen ke jasad korban hingga menyerupai patung.

Kapan Bumi Kiamat?

Belum jelas benar, apakah ayah korban memang pernah mengancam atau tidak. Tapi apapun alasannya, pembunuhan yang dilakukan Solikin dinilai banyak kalangan, sangat kejam.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Prasetyo Edi Marsudi.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

Ketua DPRD DKI menilai RKPD tahun 2025 tidak fokus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024