Saksi Kunci Benarkan Pertemuan dengan Luthfi Hasan

Lutfi Hasan Ishaqq di Tahan KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Direktur Utama PT Radina Niaga Mulia, Elda Deviane Adiningrat, mengakui adanya pertemuan dengan Menteri Pertanian Suswono dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah mengundurkan diri, Luthfi Hasan Ishaaq, dan Direktur Utama PT Indoguna Utama, Elisabeth Liman. Pertemuan berlangsung di Hotel Arya Duta, Medan, pada 10-11 Januari 2013.
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

"Iya ada," kata Elda usai menjalani pemeriksaan selama 12 jam di KPK pada Kamis malam, 14 Februari 2013.
Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Pertemuan di Medan itu merupakan seminar kelangkaan dan mahalnya harga daging di pasaran. Namun belakangan diketahui, dalam pertemuan itu juga sekaligus membahas pengurusan kuota impor daging.
Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati

Saat dikonfirmasi, Ketua Umum Asosiasi Perbenihan Indonesia itu
enggan menjelaskan maksud pertemuan di Medan bersama Luthfi Hasan Ishaaq (LHI). Dia pun tidak bersedia menjawab materi pertanyaan penyidik KPK. "Tadi menjawab pertanyaan yang ada aja. Ke pengacara aja deh," ujar Elda.

Kuasa hukum Luthfi, M. Assegaf sempat menuturkan bahwa pertemuan antara Luthfi dengan Mentan, Suswono pada seminar di Hotel Arya Duta, Medan pada 10-11 Januari 2013.

Seminar yang membahas masalah mahalnya daging sapi juga dihadiri Dirut PT Indoguna, Elizabeth, Dirut PT Radina Bio Adicita Elda Deviana dan Ahmad Fathanah.

"Jadi concern-nya LHI adalah daging sapi mahal, bahkan isunya beredar daging tikus. Bagaimana itu menterinya dari Partai Islam kan dia merasa di situ," kata Assegaf usai mendampingi pemeriksaan Luthfi di KPK, Selasa 12 Februari 2013.

Selanjutnya Luthfi, kata Assegaf, juga melakukan pembicaraan dengan Elizabeth, Dirut PT Indoguna yang juga mantan Ketua Asosiasi Importir Daging. Menurutnya, pembicaraan itu sebatas tukar menukar informasi yang dimiliki oleh kementerian dan data yang dimiliki oleh asosiasi.

"Karena datanya tidak sinkron, maka muncullah ide untuk membuat uji publik. Itu saja," ujarnya.

Kuasa Hukum Luthfi lainnya, Zainuddin Paru menambahkan, pertemuan Luthfi dengan Mentan ini digagas oleh asosiasi importir daging. Saat itu, kata Zainudin, Luthfi selaku Presiden PKS mendapatkan laporan dari asosiasi importir yang diwakili Elizabeth tentang mahalnya daging sapi sehingga mengakibatkan maraknya beredar daging babi dan tikus di pasaran.

"Jadi, kita tanya ke menteri bagaimana, apa perlu dicari second opinion. Apakah data menteri ini benar atau tidak? Ternyata ada data yang dibawa ibu Elizabeth dan menteri mengatakan bahwa (salah satu) data itu tidak valid," kata Zainudin.

Pihak Asosiasi mengklaim, data yang diajukan Kementan terhadap kuota daging sapi di Indonesia tidak benar, namun klaim tersebut dibantah pihak Kementan.

Uji Akademis

Menurut Zainudin, pihak Kementan berdalih bahwa data yang dimilikinya berdasarkan kajian dan sensus lapangan. Bahkan, data Kementan soal kuota daging tersebut sudah diuji secara akademis. Untuk itu, data tersebut ditolak Mentan.

"Karena tidak cocok dan menteri hanya 15 menit, menteri bilang data ini tidak bisa dipakai karena kami berkeyakinan bahwa data Kementerian adalah data yang benar. Jadi, silahkan kalau mau uji publik, silahkan anda mencari data yang lebih valid," ujar Zainudin.

Terlepas dari pembahasan soal data kuota daging itu, kehadiran Elizabeth, Elda Deviana dan Ahmad Fathanah dalam pertemuan tersebut mengundang pertanyaan. Bahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun suap pengurusan kuota impor daging sapi ini rencananya akan dilakukan di Medan. Namun, rencana itu tiba-tiba berubah dan dialihkan di Jakarta.

Terhadap dugaan itu, Zainuddin dengan tegas membantahnya. Dia mengatakan bahwa tidak ada peran Elda dan Fathanah dalam pertemuan yang berlangsung di Medan. "Elda tidak berperan di situ, tetapi Elizabeth. Dia (Elda) hanya mendengarkan," tegasnya. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya