Lagi, Harimau Sumatera Gigit Orang, Lalu Pergi

Harimau Sumatera tertangkap kamera pengintai
Sumber :
  • BKSDA
VIVAnews
Zulhas Enggan Revisi Aturan Barang Bawaan dari Luar Negeri: Bayar Pajak Dong!
- Warga di Kabupaten Tanjung Jabung Barat kembali diserang Harimau Sumatera. Setelah akhir pekan lalu seorang petani sawit diterkam harimau di bahu kanannya, Senin kemarin seorang petani lagi mendapat giliran.

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Berdasarkan laporan yang diterima Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, satu orang warga Dusun Mudo, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi menjadi korban penyerangan harimau Sumatera.
Kasus Pemalsuan Surat Lahan, Gubernur Kepri Sebut Bisa Diselesaikan dengan Musyawarah


"Kejadiannya Senin, 11 Februari 2013, malam tadi. Nama korbannya saya belum tahu, tim juga masih melakukan pencarian dan pengintaian harimau di lapangan," ujar Kepala BKSDA Jambi, Trisiswo, Selasa 12 Februari 2013.


Korban kedua ini juga sama dengan korban penyerangan harimau sebelumnya, yakni tengah berada di kawasan kebun sawit milik salah satu perusahaan di Kabupaten Tanjabbar. "Dari informasi yang saya terima, korban tengah berada di mess perusahaan di tengah kebun. Tiba-tiba salah satu kakinya dicakar harimau," katanya.


Trisiswo bahkan mengaku bingung, dari pola penyerangan harimau itu, terkesan cukup jinak. Mengingat kedua korban hanya dicakar dan digigit saja kemudian ditinggal pergi.


Harimau Sumatera tersebut bahkan sempat beberapa kali terpantau oleh tim yang ada di lapangan. Bahkan sudah sempat direkam dan di foto menggunakan kamera khusus. "Kondisi harimau ini cukup gemuk, diperkirakan berumur 10 tahun dan sudah dewasa," ujarnya lagi.


Untuk menangkap harimau itu, Trisiswo bahkan mengintruksikan untuk menembak bius si Raja Hutan yang telah meresahkan warga itu. Tim khusus yang sudah hampir empat hari melakukan pengintaian juga telah memasang empat perangkap disekitar lokasi. "Saya intruksikan tembak bius, namun untuk tembak bius diperlukan kondisi yang benar-benar mendukung. Jika meleset justru dikhawatirkan harimau ini lari dan susah untuk dikejar. Tim dibantu warga juga terus melakukan pengintaian."


Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, Fajar (28) yang juga warga Desa Dusun Tuo, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjabbar menjadi korban penyerangan harimau saat tengah memanen sawit di salah satu perkebunan milik perusahaan di daerah itu. Akibat penyerangan itu, Fajar harus dilarikan ke rumah sakit dr. Bratanata, Kota Jambi, akibat luka gigitan di bagian bahu kanan setelah diterkam harimau.


Alih fungsi lahan


Berdasarkan data di BKSDA Jambi, kawasan Dusun Tuo merupakan desa yang masuk di perbatasan antara Provinsi Jambi dengan Provinsi Riau. Lokasi desa ini berjarak sekitar 30 kilometer dari kawasan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatra.


Konflik harimau dengan warga kerap terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Jambi khususnya di daerah yang tidak jauh dari kawasan hutan. Oleh sejumlah pemerhati lingkungan dan satwa di Jambi, konflik harimau dengan warga dipicu akibat maraknya alihfungsi lahan dan hutan untuk perkebunan maupun usaha lainnya. Akibat konversi kawasan hutan itu, habitat harimau semakin sempit, sehingga tak jarang, harimau masuk ke perkampungan warga.


Data terakhir pada 2010 populasi harimau Sumatera di Jambi diperkirakan berjumlah antara 300-400 ekor, paling banyak berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan kawasan hutan terluas di Provinsi Jambi. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya