- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Anas Urbaningrum memastikan tidak akan melawan Susilo Bambang Yudhoyono meski kewenangannya sebagai Ketua Umum diambil alih oleh sang Ketua Dewan Pembina. Anas merasa masih sah menjadi ketua umum partai pemenang Pemilu 2009 yang elektabilitasnya kini diprediksi melorot tinggal 8,3 persen saja itu.
Hal tersebut disampaikan Erlangga Mohamad, senior Anas di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), setelah menjenguk Anas yang mengaku sedang sakit di rumahnya di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta, Senin sore, 11 Februari 2013.
"Anas pasrah dan berdoa saja, tidak akan melawan karena merasa masih Ketua Umum," kata mantan Sekretaris Jenderal Korps Alumni HMI itu, kepada wartawan.
Meski begitu, imbuh Erlangga, Anas sedikit mempertanyakan sikap politik SBY yang menyatakan mengambil alih kewenangannya sebagai ketua umum. Menurut Anas, hal itu bertentangan dengan konsep "politik santun" yang selalu diingatkan SBY kepada seluruh kader Partai Demokrat.
SBY, menurut Erlangga, tidak menghormati asas praduga tak bersalah karena mengambil alih kewenangan Anas dengan alasan agar dia lebih fokus pada proses hukum yang sedang membelitnya. Soalnya, hingga kini Anas belum berstatus tersangka.
Anas, sebagaimana dituturkan Erlangga, berprasangka bahwa SBY lebih menggunakan pertimbangan opini publik yang telah meyakini keterlibatannya dalam kasus korupsi Hambalang. "Anas mengatakan itu pengaruh opini publik," ujarnya.
Berkunjung ke rumah Anas selama kurang lebih dua jam, Erlangga membenarkan bahwa juniornya itu sedang sakit flu dan sedikit demam. Tapi kondisinya sudah mulai membaik, "bahkan sudah ketawa-ketawa."
Erlangga mengaku tidak membicarakan pakta integritas yang disodorkan SBY dan ditandatangani para petinggi Partai Demokrat pada Minggu malam kemarin di Puri Cikeas. Anas sendiri tidak hadir di acara itu dengan alasan sedang flu. (kd)