Polri Akui Pengamanan Situs Pemerintah Lemah

Situs resmi presiden SBY di www.presidensby.info
Sumber :
  • presidensby.info
VIVAnews
Waspada Hujan Petir Diprediksi Bakal Guyur Jakarta Siang Nanti
- Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Komisaris Jenderal Sutarman, menyatakan bahwa situs-situs pemerintah yang menjadi korban hacker memiliki pengamanan yang rendah. Karena itu, Sutarman mengimbau semua pengelola situs untuk meningkatkan sistem pengamanan.

Bela Nakes yang Dipecat, DPRD Manggarai: Mereka Tak Berlebihan Minta Naik Gaji dari Rp600 Ribu

"Saya kira dari itu saja kita bisa menganalisa kalau situs itu bisa dihack berarti pengamannya tidak baik," kata Sutarman di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Rabu, 30 Januari 2013.
5 Negara dengan Perusahaan Domestik Terbanyak di Dunia, Cina Paling Unggul


Tak hanya itu, Sutarman juga mengakui bahwa sistem pengamanan situs di institusi Polri juga sempat lemah. Akibatnya, hacker sempat masuk dan merusaknya.


"Jadi sudah pasti, kalau bisa dihack pengamanan tidak baik. Termasuk dulu situsnya KPU dihacker, situs Polri pernah. Situsnya kita saja pernah. Jadi kita memang rawan," ujarnya.


Terkait dengan adanya penyerangan balik dari hacker terhadap situs-situs pemerintah setelah peretas asal Jember, Wildan Yani S Hari, Sutarman tidak membantahnya. Dia mengatakan kemampuan untuk merusak sistem tidak hanya dimiliki oleh satu orang melainkan banyak orang.


"Dan itu berbahaya dengan situs-situs kita. Mungkin itu kesempatan, belum tentu hacker-hacker dari Indonesia tapi hacker-hacker dari luar. Ini kesempatan," ujarnya.


Sutarman kembali menyarankan agar pemilik account, website, situs, dan lainnya untuk membuat satu pengaman yang berlapis-lapis. Dia mencontohkan, salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkomsel, pernah menjadi korban keganasan hacker dan mengalami kerugian yang tidak sedikit.


"Beberapa waktu yang lalu, kita juga bisa mengungkap billing server Telkomselnya dihacker dan dia bisa seenaknya jualan pulsa," ujarnya.


"Kalau misalkan dia dipanteng sekian lama itu pintu pengamannya tidak diubah, dia mudah dipelajari dan bisa masuk (dihack). Makanya disamping berlapis juga tembus dari penggunaan pengaman ini juga harus diubah-ubah," lanjutnya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya