Wacana Pemindahan Ibukota Kembali Mencuat

Banjir di Thamrin
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Wacana pemindahan Ibukota negara kembali mencuat menyusul kejadian banjir yang melanda Jakarta dalam satu pekan terakhir. Selain karena banjir, Jakarta juga sudah terlalu padat dan semrawut.

Wacana pertama diungkapkan Ketua MPR, Taufik Kiemas. Dia mengaku pesimis saat pemerintah menggunakan cara-cara konvensional menangani banjir Jakarta.

Heboh Wali Nagari di Sumbar Digerebek Warga Mesum dengan Sesama Jenis, Kantor Disegel

Karena itu, kata Taufik, diperlukan langkah-langkah strategis dan fundamental dengan mempertimbangkan kembali wacana pemindahan Ibukota.

Menurutnya, pemindahan Ibukota ini harus memenuhi syarat. Baik secara geografis, geopolitik maupun sosio ekonomis. Kata Taufik, salah satu daerah yang pernah ditawarkan untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibukota negara oleh Bung Karno adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Selain Palangkaraya, bisa  juga di daerah lainnya di wilayah NKRI asal memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk menjadi Ibukota," kata Taufik di Gedung DPR, Jumat, 18 Januari 2013.

Meski demikian, pemindahan Ibukota bukan hanya tangungjawab pemerintah dan DPR saja, tetapi perlu mendapat dukungan dari seluruh rakyat Indonesia.

Wacana pemindahan ibukota juga disetujui Wakil Ketua MPR, Hadjrianto Tohari. Menurutnya, presiden juga sudah membentuk tim untuk mengkaji pemindahan Ibukota. Sayangnya, kata Hadjrianto, persetujuan itu hanya pada forum-forum informal saja.

"Pimpinan MPR sudah setuju dan sudah lama pula mewacanakan. Ketua DPR menyatakan setuju. Pemerintah daerah juga sudah setuju. Para pengamat juga sudah sepakat," ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan anggota Komisi V bidang Infrastruktur, Teguh Juwarno. "Ada banjir maupun tidak. Karena saya melihat kesenjangan yang menganga di segala lini negeri ini dan tercermin di Jakarta," ujarnya.

Menurut Teguh, pemindahan Ibukota akan mendorong pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Jakarta dianggap sudah terlalu berat menanggung semua persoalan. Mulai dari politik, ekonomi, bisnis, sosial.
"Semuanya ada di Ibukota ini," kata dia.

Tiga orang anggota TNI dikabarkan tersambar petir di depan Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 24 April 2024 siang.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Satu prajurit TNI yang menjadi korban tersambar petir di dekat Mabes TNI, Cilangkap, meninggal dunia, karena pendarahan di telinga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024