Kuda Sembuhkan Remaja Korea Ini dari Kecanduan Internet

Terapi Berkuda
Sumber :
  • istock

VIVAlife - Empat bulan lalu, orangtua Kim kehabisan akal mengatasi kecanduan internet yang dialami putri mereka. Seperti dilansir dari laman Reuters, Kim menggunakan internet untuk melihat hal-hal berbau pornografi.

"Saya bisa bermain komputer selama tujuh jam sehari, bahkan semalaman jika ibu saya bepergian," kata remaja berusia 14 tahun yang hanya ingin diidentifikasi dengan nama keluarganya, Kim.

Kini, orangtua Kim bisa bernapas lega. Putri mereka berhasil keluar dari candu internet dengan program terapi kuda. Sebelumnya, orangtua Kim mencoba berbagai cara menyembuhkan putri tercinta mereka dari kencanduan internet, mulai dari seni dan terapi musik. Namun hasilnya nihil. 

Akhirnya pihak sekolah Kim menyarankan terapi di Riding Healing Center. Dalam terapi ini, Kim melakukan aktivitas berkuda untuk menyembuhkan gangguan perilaku dan emosi yang dipercaya merupakan penyebab kecanduan internet.

"Saya peduli dengan kuda dan berpikir bagaimana saya bisa menunggang mereka lebih baik. Ini membuat saya kehilangan minat pada komputer dan internet," kata remaja yang mengenakan kacamata tersebut.

Kim telah menjalani berbagai jenis konseling di Riding Healing Center. Namun ia percaya bahwa kuda adalah terapi yang paling membantu. Terapi ini membangun ikatan antara ia dan kuda yang diperlihatkan saat Kim membelai hewan mamalia tersebut sebelum menungganginya.

"Seekor kuda adalah hewan yang siapapun bisa membuat hubungan emosional dengannya," ujar instruktur berkuda di Riding Healing Center, Yoon Ga-eun.

Orangtua Kim sangat senang dengan hasil yang didapat dari terapi berkuda tersebut. Menurut ibunda Kim yang tidak disebutkan namanya, sang putri sudah jarang menggunakan internet.

"Setelah terapi, ia hampir tidak menggunakan internet. Jika ia melakukannya, ia berjanji terlebih dahulu kepada saya berapa lama ia akan bermain komputer," ucapnya.

Asosiasi Berkuda Korea (Korean Riding Association) memiliki dua pusat terapi. Sebanyak 50 orang per harinya mengikuti program terapi di tempat tersebut guna menyembuhkan berbagai masalah, seperti depresi, gangguan hiperaktif (Attention Hyperactivity Deficit Disorder/ADHD), hingga kecanduan internet.

Asosiasi tersebut rencananya akan membangun 30 lebih pusat terapi di seluruh Korea Selatan pada tahun 2022. Kecanduan internet merupakan masalah utama di Korea yang dua pertiga penduduknya memiliki smartphone. Berdasarkan data pemerintah setempat sebanyak 680 ribu anak-anak usia 10-19 tahun mengalami kecanduan internet.

Pemerintah Negeri Gingseng itu pun mencoba memperkenalkan program Shutdown Law pada tahun lalu. Program ini melarang pengguna internet berusia di bawah 16 tahun bermain game antara tengah malam hingga pukul 6 pagi. Namun program tersebut gagal setelah para remaja menyiasati aturan itu dengan menggunakan akun orangtua mereka. (eh)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024