- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Tiga orang pekerja pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Karai ditemukan tewas tertimpa longsoran tanah yang terjadi di lokasi proyek yang terletak di Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Ketiga korban; Freddy (25), Abbas Darussalam (50) dan Armedy Ginting (33) tewas tertimbun. Mayatnya berhasil dievakuasi oleh para pekerja lain dibantu warga di sekitar proyek.
Bangun, salah seorang pekerja yang berhasil selamat dari terjangan longsor menuturkan, longsor terjadi pada sore tadi saat para pekerja sedang beristirahat di dalam bedeng yang dijadikan mess mereka. Tiba-tiba tanah yang berada di bukit sekitar proyek longsor menghantam beberapa bedeng yang ada di bawahnya.
"Terdengar suara gemuruh dan tanah tiba-tiba menghantam sangat cepat," ujar Bangun kepada VIVAnews, saat ditemui di RSUD Simalungun, Jumat malam 4 Januari 2012. Bangun selamat karena saat itu ia sedang berdiri di luar mess.
Satu dari tiga korban tewas telah diambil pihak keluarga, yakni Freddy. Sedangkan jenazah Armedy Ginting yang merupakan manajer lapangan proyek, danĀ Abbas Darusalam (50) masih diautopsi di RSUD Simalungun.
Berdasarkan keterangan dari KTP korban tertulis, Abbas tinggal di Jalan Dr. Semuraya no 35, Grogol, Pertamburan, Jakarta Barat. Keterangan pihak Rumah Sakit, Abbas mengalami pecah pembuluh darah dan patah tulang dada akibat hantaman tanah longsoran. (umi)