Kebebasan Agama, NU dan Muhammadiyah Kurang Berperan

Doa bersama lintas agama
Sumber :
  • ANTARA/Reno Esnir

VIVAnews - Angka pelanggaran kebebasan beragama di Indonesia pada 2012 masih cukup tinggi. Setara Institute mencatat 264 peristiwa pelanggaran beragama dengan 371 bentuk tindakan.

Peneliti Setara Institute Bona Tigor menilai peran organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) belum cukup dalam menekan angka pelanggaran kebebasan beragama.

"Sampai saat ini mereka masih sebatas seremonial dalam pertemuan di balai desa atau hotel kecil dengan waktu dua jam," kata Bona di Hotel Atlet Century, Senin 17 Desember 2012.

Bona mengatakan organisasi masyarakat itu seharusnya lebih meningkatkan perannya serta bekerjasama dengan negara. Ia meminta organisasi tersebut terus mensosialisasikan kesadaran bertoleransi antar agama melalui pendidikan, media, film, dan dialog intensif. "Ya harus terus-menerus pengkaderan. Karena parpol sudah tidak bisa diharapkan," kata dia.

Setara melansir lima provinsi paling tinggi tingkat pelanggaran yakni Jawa Barat dengan 76 kasus, Jawa Timur 42 kasus, Aceh 35 kasus, Jawa Tengah 30 kasus dan Sulawesi Selatan 17 kasus.

Setara melakukan pemantauan di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Setara juga mencatat peristiwa pelanggaran kebebasan beragama tertinggi pada bulan Oktober dengan 40 kasus kemudian Mei sebanyak 38 kasus. (umi)

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja
Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024