Kapal Sembako Tenggelam, Barang Dijarah

Kapal tenggelam
Sumber :
  • VIVAnews/Aceng Mukaram

VIVAnews - Kapal tanker MP Asumi 26 milik PT Pertamina bertabrakan dengan Kapal Layar Motor (KLM) Rima Perkasa di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Akibatnya, KLM Rima Perkasa yang berlayar dari Semarang ke Pontianak tenggelam di jalur Sungai Kapuas.

2.000 Hewan Ternak Dilakukan Vaksinasi Antisipasi Wabah PMK Secara Gratis

Jumat ini merupakan hari kedua evakuasi KLM Rima Perkasa yang tenggelam tersebut. Hasilnya pun belum maksimal. Sejumlah warga setempat memanfaatkan barang-barang yang ada dalam kapal tersebut untuk diambil.

Pantauan VIVAnews di lokasi kejadian memang ada aparat keamanan yang berjaga-jaga, namun petugas tidak bisa berbuat banyak. Proses penjarahan barang-barang yang ada di kapal pun terus terjadi.

Ternyata Buah Delima Punya Manfaat untuk Sembuhkan Kanker, Benarkah?

Bahkan, ratusan warga ini dengan leluasa menyelam ke dasar Sungai Kapuas demi mengambil barang-barang yang ada di kapal itu. 

Saking banyaknya warga yang datang ke lokasi hingga akhirnya ada warga yang nyaris tewas saat mengambil barang di kapal. 

Prediksi LaLiga: Real Madrid vs Barcelona

"Tadi ada orang hampir tenggelam kena timpa kapal besar. Tapi, beruntung langsung ada yang menyelamatkan. Sekitar jam 10 pagi tadi kejadiannya," kata Mekrat, warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, di lokasi kejadian kapal tenggelam kepada VIVAnews.

Menurut Mekrat, ia bersama teman-temannya hanya mengambil barang-barang yang ada di kapal tenggelam saja.

"Saya tadi juga ikut menyelam, hanya dapat alat dapur. Kalau dari kemarin memang banyak warga yang mau ambil barang ini di kapal, tapi masih ada yang melarang dari pihak keamanan. Tapi, mulai hari ini dibiarkan saja," katanya.

Koordinator Pengamanan dan Penertiban Syahbandar Pontianak, Yasidi Bustam, mengatakan pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin. Namun, ia mengakui tidak bisa mencegah upaya penjarahan barang-barang.

"Aksi penjarahan barang terhadap kapal sembako yang tenggelam ini terus terjadi, habis mau bagaimana lagi. Di tempat kejadian itu banyak sekali yang mengambil barang-barang sembako. Ya, kami pun susah mencegah. Polisi memang ada di sana jaga-jaga, tapi tidak berbuat apa-apa," ucapnya.

"Muatan barang sembako diperkirakan antara 300-400 ton. Jarak pandang 50 meter. Namun, kami pastikan tidak mengganggu aktivitas keluar masuk kapal. Semuanya baik-baik saja, terkendali," tambahnya.

Yasidi menjelaskan, kapal yang menabrak itu adalah kapal jenis tanker milik Pertamina. Saat ini, kapal tanker milik Pertamina sudah melakukan perjalanan ke Tanjung Uban Kepri.

"Tidak ditahan (kapal tanker Pertamina), tapi ada jaminan lah. Yang jelas kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina," tuturnya.

Yasidi mengatakan, kapal yang tenggelam itu masih bisa dipakai. "Nantinya akan kami bawa ke tempat yang aman. Dan memang kapal yang tenggelam ini masih layak dipakai kembali. Itu kan hanya kecelakaan biasa," ucap dia.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Barat, Ajun Komisaris Besar Mukson Munandar, mengatakan, pihaknya telah menerjunkan sejumlah anggota ke lokasi kejadian kapal tenggelam tersebut. "Sudah dari kemarin anggota kami turunkan ke lokasi. Ditpolair Polda Kalbar beserta tim lainnya sudah di sana untuk mengamankan," katanya.

Sementara itu, Agen Kapal Layar Motor Rima Perkasa, Andry, mengaku prihatin dengan kejadian kapal tenggelam tersebut.

"Masyarakat kurang mendukung, lalu terjadi penjarahan barang-barang ini. Mungkin masyarakat tidak tahu kami ini lagi mengalami musibah, kok malah dijarah barang-barangnya. Ya, kami juga tidak bisa berbuat apa-apa. Kerugiannya ditaksir hingga Rp8 miliar," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya