- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Program Kartu Jakarta Sehat (KJS) telah diperkenalkan beberapa waktu lalu oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Selain sebagai universal coverage (kepesertaan semesta) bagi seluruh penduduk DKI Jakarta, kartu ini juga dimaksudkan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Kartu Jakarta Sehat (KJS) ini dibagikan secara bertahap kepada seluruh penduduk DKI Jakarta yang masuk dalam Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011.
Untuk Tahap I akan dibagikan sebanyak 3.000 kartu di 6 (enam) kelurahan diantaranya Kelurahan Bukit Duri (502 kartu), Kelurahan Pademangan Timur (497 kartu), Kelurahan Marunda (494 kartu), Kelurahan Tanah Tinggi (503 kartu), Kelurahan Tambora (504 kartu), dan Kelurahan Manggarai (505 kartu).
Satu kartu KJS digunakan untuk satu orang dan dapat digunakan di seluruh Puskesmas serta perawatan kelas III di 88 (delapan puluh delapan) Rumah Sakit yang sudah menandatangani MoU dengan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Pada prinsipnya, pelayanan kesehatan ini dilakukan secara berjenjang, yaitu masyarakat harus berobat ke Puskesmas dulu, apabila Puskesmas tidak bisa menangani baru dirujuk ke Rumah Sakit.
Bagi penduduk yang belum mendapatkan KJS, masih dapat menggunakan Gakin/Jamkesda sampai semua kartu tercetak sesuai sasaran. Masyarakat yang belum memiliki kartu, tetap dapat berobat dengan menunjukkan KTP/ KK DKI Jakarta. Adapun pembiayaan kesehatannya ditanggung dengan dana APBD provinsi DKI Jakarta.
Saat ini, sebanyak 44 Puskesmas Kecamatan dan 60 persen dari 296 Puskesmas Kelurahan sudah mengantongi ISO 9001:2008. Dengan pengenalan kartu ini, gubernur berharap akses dan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dapat ditingkatkan.
Adapun manfaat dari KJS ini beberapa. Pertama untuk rawat Jalan diseluruh Puskesmas Kecamatan / Kelurahan di Provinsi DKI Jakarta.
Kedua, untuk rawat Jalan Tingkat Lanjut (RJTL) di Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat II, (RSUD, RS vertikal dan RS Swasta yang bekerjasama dengan UP. Jamkesda) wajib dengan rujukan dari Puskesmas.
Ketiga, untuk rawat Inap (RI) di Puskesmas dan Rumah Sakit yang bekerjasama dengan UP. Jamkesda.
Di bawah ini adalah daftar RS di Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan KJS (aktif klaim) :
1. Jakarta Pusat: RS Cipto Mangunkusumo, RSAL Mintoharjo, RSPAD Gatot Soebroto. RS Moh. Ridwan Maureksa, RSUD Tarakan, RS Pertamina Jaya, RS Kramat 128, RS Moh.Husni Thamrin, RS Sint Carolus, RS PGI Cikini, RS Islam Jakarta, RS Husada,RS Menteng Mitra Afia, RSB Budi Kemuliaan dan Klinik Hemodialisa Tidore.
2. Jakarta Selatan: RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, RS Pusat Pertamina, RS Jakarta, RS Agung, RS Setia Mitra, RS Zahirah, RS. Dr. Suyoto, RS Bhayangkara Selapa Polri, RSIA Budi Jaya, Jakarta Medical Centre II, Klinik Hemodialisa Cipta Husada dan Jakarta Kidney Center.
3. Jakarta Utara: RSUD Koja, RS Pelabuhan Jakarta, RS Atmajaya, RS Satyanegara, RS Sukmul Sisma Medika, RS Islam Jakarta Utara, RS Port Medical Center, RSPI Prof. Sulianti Saroso, RSIA Hermina Podomoro, RS Mulyasari dan Klinik Hemodialisa Lions.
4. Jakarta Timur : RS Persahabatan, RS Kesdam Jaya Cijantung, RS Polri Sukanto, RS Pusdikes, RSPAU Antariksa, RSUD Pasar Rebo, RSUD Budi Asih, RS Haji Jakarta, RS Harapan Bunda, RS UKI Cawang, RS Harum, RS Islam Jakarta Timur, RS Harapan Jayakarta, RS Kartika Pulo Mas, RS Mediros, RS Rawamangun, RSJ Bunga Rampai, RSKO Cibubur, RS Duren Sawit, Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia, RSIA Hermina Jatinegara dan RSIA Bunda Aliyah.
5. Jakarta Barat: RS Pelni, RS Puri Mandiri Kedoya, RS Sumber Waras, RS Bhakti Mulia, RS Patria IKKT, RS Medika Permata Hijau, RSUD Cengkareng, RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, RSJ Jakarta, RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita dan RS Jantung Harapan Kita.
6. Luar Jakarta: RSU Tangerang, RSJ Bogor dan RS Kusta Sitanala Tangerang.
(WEBTORIAL)
