- ANTARA/idhad Zakaria
VIVAnews - Peredaran narkoba di tanah air sudah sampai tahap mengkhawatirkan. Pemberantasan di level pengguna tak membuahkan hasil yang diharapkan. Badan Narkotika Nasional pun mengubah strategi.
Kini prioritas BNN adalah pemberantasan narkoba di level hulu alias bandar besar. Dengan menangkap hulunya diyakini akan memutus mata rantai peredaran narkoba.
"Kalau hulunya sudah kita dapatkan, kan pasokannya ke hilir jadi terputus," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BNN Komisaris Besar Sumirat Dwiyanto ditemui dikantornya, Rabu 28 November 2012.
Sumirat lalu menyontohkan langkah yang ditempuh BNN dalam memberantas peredaran narkoba di Kampung Ambon. Ratusan personel dikerahkan dan pemberantasan dilakukan hingga berulang kali. Namun hasilnya mengecewakan. Dengan menerjunkan ratusan personel, barang bukti yang didapat hanya dalam hitungan gram.
"Sementara di sana juga sebenarnya menunggu pasokan dari hulu. Makanya, BNN berpikir lebih baik pangkas langsung hulunya," kata dia.
Pemangkasan di level hulu dilakukan dengan memusnahkan ratusan hektar ladang ganja di Aceh. Dengan memusnahkan ladang-ladang ganja itu, maka para pengedar tangan pertama akan kesulitan mendapat ganja untuk dipasok ke sejumlah wilayah di Indonesia yang sudah jadi langganannya.
"Ladang-ladang di Aceh, bersama Polda Metro Aceh sudah kita musnahkan sekitar 150 hektare. Dengan begitu, pasokan untuk hilirnya kan jadi terputus. Jadi lebih efektif," ujarnya.
Ia yakin pemberantasan di level hulu akan berhasil. Apalagi BNN sudah mengantongi nama-nama bandar hasil "nyanyian" para tersangka yang sudah ditangkap. (umi)