Priyo 'Angkat Topi' Jika Presiden Tinjau Ulang Grasi Ola

Komisi II DPR rapat konsultasi dengan MK
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengapresiasi pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang siap bertanggung jawab terhadap pemberian grasi kepada terpidana mati Meirika Franola alias Ola.

"Saya angkat topi dan memberi apresiasi kepada presiden terhadap apa yang diyakini oleh beliau itu harus diputuskan lewat pemberian grasi," ujar Priyo di gedung DPR, Jakarta, Senin 19 November 2012.

Pemberian grasi itu menurutnya tidak perlu dipolemikkan lagi. Sebab pemberian grasi merupakan hak prerogatif presiden.

Namun jika memang pada perjalanannya pemberian grasi itu adalah sebuah kekeliruan, menurutnya, perlu ditinjau ulang. Dia pun tidak segan-segan memberikan apresiasi lagi kepada presiden, jika pemberian grasi itu ditinjau ulang.

"Kalau itu memungkinkan, saya kira kita tidak perlu ragu-ragu mengapresiasi kesekian kalinya kepada presiden," ucapnya. (adi)

Ketua DPP Partai Golkar itu mengatakan, tidak ingin mengomentari konflik yang terjadi antara Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyoal grasi untuk Ola.

Mahfud menduga ada mafia narkoba di balik grasi untuk terpidana mati kasus narkoba, Meirika Franola alias Ola. Atas pernyataan Mahfud, Mensesneg Sudi Silalahi berang. Dia mengatakan, pihak istana tersinggung.

"Ke depan saya berharap agar ekstra hati-hati. Kalau presiden akhirnya memberikan grasi, itu sudah menjadi hak prerogatif presiden," tuturnya.

5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024