- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Amanat Nasional, M Ikhlas El Qudsi, tidak terima namanya tercantum dalam laporan Menteri BUMN Dahlan Iskan ke Badan Kehormatan DPR. Ia bersama beberapa anggota DPR lainnya disebut memeras direksi Badan Usaha Milik Negara.
Fraksi PAN bahkan menyiapkan somasi kepada Dahlan . Batas waktu 7x24 jam diberikan kepada Dahlan untuk memberikan klarifikasi mengenai penyebutan nama Qudsi tersebut. Jika Dahlan tidak dapat membuktikan, maka ia diminta meminta maaf secara terbuka.
Menanggapi somasi itu, Dahlan berdalih jika dirinya sudah memberikan surat rahasia kepada Badan Kehormatan DPR.
"Sebelum somasi itu saya sudah melayangkan surat susulan ke BK DPR dengan ketulusan dan dengan fairness. Dengan keadilan, bahwa sebelum ada somasi itu sudah mengirim surat itu," kata Dahlan usai melakukan rapat dengan Komisi VII di Gedung DPR, Selasa 13 November 2012.
Namun, Dahlan enggan membeberkan isi surat tersebut. "Surat itu rahasia, saya tidak bisa mengungkapkan kecuali BK yang mengumumkan," kata dia.
Rupanya, surat itu berisi revisi laporan Dahlan sebelumnya pada 7 November 2012. "Kami menerima surat, isinya adalah revisi terhadap nama-nama yang dilaporkan," kata Ketua BK M. Prakosa di Gedung DPR, Selasa.
Ralat itu, kata Prakosa, berkaitan dengan laporan Dahlan tentang nama-nama anggota Dewan yang dia tuduh telah memeras sejumlah BUMN. Dalam laporan yang terakhir, tak ada tambahan nama baru tapi hanya penggantian beberapa nama.
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.
