- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendefinisikan pahlawan sebagai orang yang rela berkorban tanpa pamrih demi bangsa dan negara. “Nyawa mereka mengingatkan kita semua bahwa pahlawan rela berkorban tanpa pamrih dan tanpa kepentingan. Semua itu untuk masyarakat yang belum sejahtera,” kata Jokowi usai upacara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, 10 November 2012.
Jokowi menyatakan kepahlawanan tanpa pamrih itulah karakter yang harus ditanamkan dan ditumbuhkan pada generasi bangsa saat ini. Jokowi pun menyebut beberapa pahlawan yang menjadi idola dan panutannya.
“Panglima Besar Sudirman dan Panglima Polim,” ujar Jokowi.
Panglima Sudirman dikenal sebagai pribadi yang berpegang teguh pada prinsip dan keyakinannya. Ia selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri.
Setelah berhasil merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas usai berakhirnya Perang Dunia II, Sudirman mengorganisir batalion Pembela Tanah Air (PETA)-nya menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia. Saat mulai menderita penyakit TBC, Sudirman bahkan tetap bergerilya melawan pasukan NICA Belanda.