Ada Kampung Inggris di Kawasan Transmigrasi

Kalend Osen, perintis Kampung Bahasa Inggris di Pare, Jawa Timur
Sumber :
  • Antara/ Arief Priyono

VIVAnews - Ini bukan di luar negeri, tapi mayoritas penghuninya mahir berbahasa bule. Pare hanya kota kecil di Kediri, Jawa Timur, namun kota ini terkenal, karena seluruh penghuni selalu berbahasa Inggris di segala aktivitas. Tentu saja, menjadikan Pare sebagai kota tujuan belajar bahasa Inggris.

PSS Sleman Fokus ke 3 Laga Terakhir demi Hindari Degradasi

Nah, sebentar lagi Indonesia punya satu daerah lagi yang masyarakatnya mahir cas-cis-cus berbahasa Inggris. Adalah kawasan transmigrasi di Kota Terpadu Mandiri Cahaya Baru, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, yang akan dijadikan sebagai proyek percontohan pendirian kampung Inggris oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

“Kampung Inggris akan menjadi terobosan untuk meningkatkan kualitas SDM para transmigran agar mahir berbahasa Inggris,” kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang bagus, para transmigran diharapkan bisa menambah kemampuan menguasai informasi, komunikasi, dan transportasi, yang ditunjang oleh perkembangan teknologi. Ujungnya bisa meningkatkan usaha ekonomi masyarakat. “Transmigran juga bisa menggaet investor asing menanamkan modalnya di kawasan transmigrasi," kata Muhaimin.

Kampung Inggris diharapkan dapat menunjang program transmigrasi sehingga bisa mendukung ketahanan pangan dan kecukupan papan, ketahanan nasional, kebijakan energi alternatif, pemerataan investasi ke daerah, serta menanggulangi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.

THR El Rumi dari Irwan Mussry Bikin Netizen Ngiler

Adopsi  Pare

Kementerian Tenaga Kerja tak sendiri. Kementerian akan menggandeng lembaga kursus bahasa Inggris ACCESS English Studies, Kampung Inggris Pare, dan Organisasi Persatuan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI). Metode belajar akan mengadopsi sistem ACCESS, yaitu metode Natural Learning Ability dan Neuro Linguistic Programming.

“Nantinya, dengan menggunakan metode pelatihan Bahasa Inggris seperti di Pare, para transmigran mulai pukul 05.00 hingga 17.00 wajib berbahasa Inggris dalam segala aktivitas," ujar Muhaimin.

Keunggulan lainnya adalah suasana belajar karena peserta latih bertempat tinggal dengan pola homestay bergabung dengan rekan sesama peserta dan pembimbing, dengan pakaian biasa asalkan sopan, sehingga tercipta suasana santai.

Keunggulan lainnya adalah cepat menghapus mental block karena semua peserta terpaksa untuk bisa berbahasa Inggris, sehingga tidak merasa malu berbahasa Inggris meskipun pada awalnya tidak lancar dan salah tetapi oleh waktu dan bimbingan pelatih akan cepat memperbaiki kesalahan.

“Biaya pelatihannya tergolong murah meriah, seperti di Kampung Pare yang rata-rata biaya kosnya hanya Rp100 ribu per bulan ditambah makan sekitar Rp200-300 ribu, sehingga terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah,” kata Muhaimin

Kawasan Cahaya Baru secara administratif memiliki luas 52.150 hektare yang terbagi dalam 5 Satuan Kawasan Permukiman (SKP) dengan pusat SKP di Jejangkit Pasar, Tabing Rimbah, Karang Bunga, Danda Jaya, dan Sungai Gampa. Wilayah ini meliputi enam kecamatan dan 47 desa. Jumlah penduduk di kawasan ini 12.203 KK atau 45.063 jiwa.

Mayoritas penduduk wilayah ini adalah suku Dayak Banjar dan beragama Islam.  Mata pencaharian penduduk di kawasan Cahaya Baru di sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan sebagian kecil di sektor peternakan. (WEBTORIAL)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya