Bus Celaka, Mahasiswi Itu Sengaja Pindah di Belakang Sopir

Senin, 5 November 2012 - 14:00 WIB

Oleh :

Umi Kalsum

Korban selamat kecelakaan bus di baturaden

Sumber :

VIVAnews/Puspita Dewi (Semarang)

VIVAnews - Siapa sangka Novilia Lutfiatul Khoiriyah calon dokter yang akan merayakan ultahnya ke-19 pada 9 November nanti harus bernasib tragis setelah bus yang ditumpanginya mengalami rem blong. Sesaat sebelum bus celaka, dia memilih pindah tempat duduk di belakang sopir. Sahabatnya, Rhea Aulia, yang coba mengingatkannya tidak berhasil.

"Entah kenapa ketika acara di Baturaden itu Novi justru lebih dekat dengan Esti. Kemana-mana berdua, sampai kamar pun berdua," ujar Rhea yang terluka di wajahnya terkena serpihan kaca di FK UNDIP, Semarang, Senin 5 November 2012.

Rhea dan Fatika Fajarwiyati dua korban selamat bercerita, sebenarnya Novi dan Esti duduk sebaris dengannya, entah alasan apa keduanya pindah duduk persis di belakang sopir.

"Ketika rem blong, dari panitia bilang, bus ini remnya blong. Kita berdoa saja agar tidak terjadi apa-apa. Semua satu bus langsung bertakbir. Saya mencoba menelepon Novi agar dia pindah ke belakang. Sayangnya dia tidak mendengar," tutur Rhea berurai airmata.

Jeda waktu antara rem blong dan tertabraknya bus dengan bengkel menurut Rhea cukup lama. "Saya masih ingat jelas bagaimana bus itu menabrak motor, mobil dan kemudian menabrak bengkel."

Fatika sahabat Novi lainnya menuturkan bus PO Raharja Nomor Polisi AB - 2586 - AC yang ditumpanginya merupakan bus cadangan. "Awalnya kita menggunakan bus yang lebih bagus, namun ternyata bus tersebut rusak dan oleh panitia digantikan bus ini," kata Fatika.

Terjunkan Tim TAA

Terkait insiden ini, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, menerjunkan tim Traffic Accident Analyst untuk terjun ke lokasi kecelakaan bus Raharja di Baturaden dan segera melakukan investigasi kecelakaan.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Kombes pol Nauval Yahya mengaku masih menyelidiki untuk memastikan apa sebetulnya penyebab kecelakaan maut, yang dialami bus Raharja AB 2586 AC itu.

Dugaan sementara, kecelakaan Bus Raharja itu, dikarenakan bus mengalami rem blong sehingga sopir kehilangan keseimbangan. "Kami sudah menerjunkan tim ke lapangan untuk mengetahui kronologi pastinya. Jadi belum bisa memastikan penyebabnya," kata Nouval.

Sejauh ini, tambah Nauval tersangka utamanya adalah sopir bus, yakni Kuswandi (49) warga Purworejo yang tewas juga dilokasi kejadian. Pihaknya masih menyelidiki apakah mengantuk atau mengkonsumsi obat terlarang. "Kami juga akan memintai keterangan dari pemilik bus. Apakah bus laik jalan atau tidak," tambahnya.

Bus PO Raharja Nomor Polisi AB - 2586 - AC yang membawa rombongan Himpunan Mahasiswa Kedokteran Muslim Indonesia mengalami rem blong dan menabrak dua sepeda motor serta mobil. Bus baru berhenti setelah menabrak tembok bengkel. Akibat kejadian tersebut enam orang tewas, yakni Ari Permadi, Novilia Lutfiatul Khoiriyah, dan Estinuha Ilma Zakiyah. Sedangkan tiga jenazah lainnya belum teridentifikasi. (eh)