Polisi Bantah Suap Keluarga Pelajar Korban Kekerasan Aparat

anggota polisi
Sumber :
  • wordpress.com

VIVAnews - Pihak Kepolisian diduga mencoba menyuap keluarga Reza Eka Wardhana, pelajar SMA Dominikus Yogyakarta yang meninggal setelah koma selama sepekan.

Salah satu teman dekat korban yang tidak mau disebutkan namanya kepada VIVAnews mengungkapkan, bahwa beberapa hari yang lalu ada sejumlah orang yang mengaku dari pihak kepolisian mendatangi keluarga korban. Mereka meminta untuk damai.

"Kemarin Jumat keluarga korban disogok oleh Polisi supaya kasus ini damai.  Mereka mendatangi keluarga dan mengasih uang Rp20 juta, tetapi pihak keluarga menolak pemberian uang itu," ujarnya saat ditemui di depan ruang jenazah RS Bethesda Yogyakarta, Minggu 4 November 2012.

Ia menuturkan, kabar tersebut sekarang ramai beredar di jejaring sosial media dan kalangan teman-teman korban.

Pihak Polisi yang mendatangi keluarga korban tersebut diduga berasal dari Kepolisian Lalu Lintas. Mereka mengakui kesalahannya karena telah memukul korban dan meminta pihak keluarga supaya tidak melanjutkan kasus tersebut. "Mereka mengakui kesalahannya telah memukul Reza dan meminta damai. Agar masalah ini tidak dilanjutkan," ujarnya.

Selain itu, kata dia teman korban yang berada di lokasi saat kejadian sudah menjadi saksi di kepolisian. Namun teman korban yang menjadi saksi itu juga diancam oleh Kepolisian supaya tidak memberikan keterangan di publik.

"Teman saya yang melihat kejadian sekarang sudah jadi saksi di kepolisian. Dia takut untuk bicara karena diancam oleh polisi," imbuhnya.

Sedangkan hasil investigasi yang dibentuk oleh Polda DIY menyatakan bahwa Reza mengalami kecelakaan tunggal sehingga akhirnya koma, dan meninggal. Meski demikian, petugas tetap mendalami dan berjanji akan menindak tegas jika memang terjadi tindakan pemukulan yang mengakibatkan Reza terjatuh dari motor oleh salah satu oknum anggota.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Ihsan Amin saat dihubungi VIVAnews membantah kabar mengenai uang perdamaian tersebut. Ia meminta supaya situasi saat ini jangan diperkeruh dengan berita-berita dugaan polisi menyuap keluarga korban tersebut.

"Itu tidak betul sama sekali, saya minta supaya media tidak memperkeruh suasana dulu, kami sekarang sedang fokus di rumah duka. Kami sekarang sedang melayat di rumah duka," kata AKBP Ihsan. (eh)

BAF Lions Run, Berlari untuk Mendukung Insan Berkemampuan Khusus di Indonesia
Jemaah Haji Indonesia tiba di Madinah Arab Saudi

Penting, Jemaah Haji Harus Kenakan Kartu Identitas Agar Mudah Dikenali Saat Tersesat

Kartu identitas ini sangat penting untuk mendapatkan informasi terkait lokasi penginapan para jemaah haji Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024