- ANTARA
VIVAnews - Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI), merusak Masjid An-Nasir milik Jemaah Ahmadiyah di Gang Sapari Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Jumat dinihari, 26 Oktober 2012. Saat itu sejumlah warga aliran Ahmadiyah tengah bertakbiran di masjid itu.
Informasi yang dihimpun VIVAnews menyebutkan bahwa penyerangan bermula saat sekitar puluhan anggota FPI itu melakukan razia minunam keras dan hiburan malam di wilayah itu. Namun, saat melewati Masjid An-Nasir, sekitar pukul 23.00, mereka melihat warga Ahmadiyah tengah bertakbir.
Saling cek-cok pun terjadi. FPI meminta warga Ahmadiyah menghentikan aktivitas itu. Permintaan itu ditolak. Anggota FPI bersikukuh meminta agar Ahmadiyah harus mematuhi peraturan Gubernur Jabar yang melarang berbagai bentuk aktivitas Ahmadiyah.
Karena tak ada yang mau mengalah, perwakilan pun mendatangi Mapolsek Astanaanyar yang letaknya hanya 300 meter dari masjid. Namun, pertemuan itu buntu.
Mendengar negosisi buntu, anggota FPI yang masih berada di sekitar masjid melempari kaca dan merusak pagar masjid. Pengrusakan ini terjadi sekitar pukul 01.00, Jumat dinihari.
Wakil Kepala Polres Kota Besar Bandung AKBP Dadang Hartanto membantah bila kepolisian kebobolan aksi FPI ini. Menurut dia, Polisi sudah memantau razia yang dilakukan FPI sebab sebelumnya meminta izin kepolisian. "Ada 20 anggota kami yang mengamankan," katanya di Bandung, Jumat.
"Saat itu kami sedang melakukan negosiasi kedua belah pihak di Polsek Astanaanya, namun ada yang spontan melakukan pengrusakan masjid."
Wali Laskar FPI Bandung Raya, Muhammad Asep Abdulrahman atau sering disebut Utep, mengaku tak sengaja menyerang masjid An-Nasir. FPI hanya merazia tempat hiburan malam yang tetap buka saat ummat Islam merayakan Idul Adha.
"Kebetulan pulang lewat dekat masjid, dan kami melihat ada kegiatan serta simbol-simbol Ahmadiyah di dalamnya," katanya di Bandung. (
Baca artikel selanjutnya di sini:
Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia
Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma
