- VIVAnews/Erick Tanjung
VIVAnews - Kereta api Prambanan Ekspres terguling Selasa 23 Oktober 2012 pukul 16.30 WIB di kawasan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Puluhan penumpang menderita luka-luka.
Berdasarkan data tim medis, 39 penumpang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit di Yogyakarta dan Sleman. Namun, sebagian besar berada di Rumah Sakit Panti Rini Kalasan, Sleman karena dekat dengan lokasi kecelakaan.
Mayoritas korban ini menderita patah tulang dan pendarahan. Salah satu korban, Erni, mengaku terinjak-injak penumpang lain saat gerbong yang dia tempati anjlok dan terguling.
Untungnya, kecelakaan kereta ini tidak sampai memakan korban jiwa. Klik videonya di
Sementara itu, PT KAI berhasil mengevakuasi gerbong-gerbong yang terguling, Rabu pagi 24 Oktober 2012. Gerbong-gerbong ini kemudian dibawa ke Solo Balapan untuk diperbaiki.
Hari ini, jalur rel pun sudah bisa dilalui. Tapi, PT KAI membatasi kecepatan kereta yang melewati lokasi kecelakaan tak boleh lebih dari 10 kilometer per jam. Sebab, ada bantalan rel yang rusak. (umi)
Asia Business Council, Menko Airlangga Yakinkan Komitmen Indonesia Mempercepat Pembangunan Ekonomi
Menko Airlangga: di tengah kondisi perekonomian global yang masih tidak stabil, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 5 persen selama 8 kuartal terakhir.
