- REUTERS/Petra/Handout
VIVAnews - Aparat di Yordania berhasil menggagalkan rencana pengeboman besar-besaran yang mengincar warga asing dan diplomat Barat. Sebanyak 11 orang militan dari jaringan al-Qaeda berhasil diamankan.
Juru bicara pemerintah, Samih Maayta, pada Minggu 21 Oktober 2012, mengatakan bahwa seluruh tersangka adalah warga negara Yordania. Mereka mendapatkan senjata dari negara tetangga, Suriah, serta mendapatkan bantuan pembuatan bom dari anggota al-Qaeda di Irak.
Rencana mereka telah disusun sejak Juni lalu. Mereka mengincar dua pusat perbelanjaan besar dan pemukiman warga di ibukota Amman. Serangan juga akan dilakukan di wilayah Abdoun, komplek kantor perwakilan diplomat Barat di Yordania.
Menurut sumber intelijen yang dikutip BBC, aparat Yordania telah mengawasi aktivitas mereka sejak lama, termasuk saat para tersangka melakukan uji coba ledakan. "Kelompok ini pertama akan meledakkan bom dan meledakkan TNT pada serangan kedua, untuk menambah parah kerusakan," kata sumber.
Kantor Berita Yordania, Petra, menuliskan bahwa para teroris "akan menciptakan ledakan besar yang akan menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan fisik".
Di persembunyian para teroris, aparat berhasil menyita banyak amunisi, senapan mesin dan beberapa komputer. "Para militan ini terlatih melakukan pengeboman bunuh diri dengan sabuk peledak dan bom mobil," ujar sumber lainnya dilansir Reuters.
Sumber mengatakan bahwa serangan tersebut adalah rencana al-Qaeda untuk memperingati serangan 9 November di Amman tahun 2005. Saat itu, teroris meledakkan bom di tiga hotel di Amman, membunuh 60 orang.
Jenazah Alexsander Parapak Korban Penembakan KKB Dievakuasi ke Mimika
Personel gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi jenazah almarhum Alexsander Parapak yang merupakan korban penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Pog
