10 Bulan, 20 Balita Penderita Gizi Buruk di NTB Meninggal

Penderita gizi buruk di NTB
Sumber :

VIVAnews - Kasus gizi buruk di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, selama 2012 ini terdapat 507 kasus gizi buruk.

"20 anak meninggal dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, sejak januari sampai Oktober 2012," kata Kepala Seksi Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Taufik Hari Suryanto saat berbincang dengan VIVAnews, Kamis 11 Oktober 2012.

Taufik mengatakan, data itu dihimpun dari seluruh kabupaten dan kota di NTB. Dinas kesehatan provinsi telah mengaudit laporan itu. Kebanyakan, penderita gizi buruk itu berasal dari Kabupaten Lombok Timur.

Bea Cukai Kalbagsel Musnahkan Barang Kena Cukai Ilegal Senilai 7 Miliar Rupiah

"Para penderita yang meninggal usianya maksimal lima tahun," katanya. Dia menambahkan, penderita gizi buruk yang meninggal itu pada umumnya juga mengidap penyakit penyerta, seperti TB, ispa, diare, dan kelainan sejak lahir.

Pemerintah Provinsi NTB telah melakukan berbagai upaya untuk merawat penderita gizi buruk itu. Para penderita gizi buruk itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi NTB. "Mereka mendapat asupan gizi serta penanganan khusus tim medis," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Penunjang Medis RSUP NTB, Lalu Hamzi Fikri, mengatakan dalam tiga bulan ini, sebanyak 22 pasien penderita gizi buruk dirawat. Tiga pasien yang masih balita meninggal dunia.

Hamzi mengatakan, para pasien gizi buruk yang dirujuk ke rumah sakitnya juga mengidap penyakit penyerta seperti TB, inveksi, bahkan komplikasi. Penyakit penyerta itulah yang menurut dia menjadi pemicu kematian pasien gizi buruk.

"Setiap bulan kami merawat pasien yang bermasalah dengan gizi, artinya itu bisa karena berbagai faktor seperti pola asuh orangtua, pengaruh lingkungan dan asupan gizinya," kata Hamzi Fikri.

Hingga saat ini, RSUP NTB masih merawat empat pasien gizi buruk, masing-masing berinisial SH (8 tahun) asal Sumbawa, S (6 bulan) asal Prya Lombok Tengah, R (8 tahun) asal Labuapi Lombok Barat dan RR (2 tahun) asal Ampenan, Kota Mataram. Keempat pasien itu dirawat sejak tanggal 6 Oktober 2012.

Tubuh SH yang merupakan anak pertama pasangan Muhammad Alwi dan Masitah tampak kurus. Meski berusia 8 tahun namun berat badannya hingga saat ini 13,5 kilogram. Dia terbaring lemah di kamar 218 bangsal Dahlia RSUP NTB. Tangannya terkulai lemah dengan lilitan perban infus. Menurut sang nenek, Mahnun, kondisi kesehatan cucunya semakin melemah sejak menderita batuk dan suhu badannya panas.

Kondisi kesehatan siswa kelas 2 Sekolah Dasar itu terus memburuk dua bulan terakhir. Karena khawatir, dia akhirnya dirujuk ke RSUP NTB. SH merupakan salah satu pasien penderita marasmus sehingga membuat tampilan fisiknya lebih tua dari usianya. SH juga mengidap penyakit penyerta yakni TB. (umi)

Sopyan Dado

Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Keluarga Ungkap Hal Ini

Keluarga Kenang Sosok Almarhum Sopyan Dado Semasa Hidup, Ungkap Hal Ini

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024