Nanan Siap Mundur Dari Wakapolri

Polri: Nanan Sukarna
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Wakil Kepala Kepolisian RIĀ  Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna mengaku siap mundur dari jabatannya jika restu menjadi calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sudah keluar.

"Sejauh ini memang melakukan komunikasi, termasuk dengan Ibu Ketua Umum. Saya tidak merasa ge-er (GR, singkatan dari gede rasa--red) dulu, karena siapa tahu keputusannya berubah," kata Komjen Pol Nanan usai membuka seminar Asosiasi Manager Security Indonesia, di hotel Panghegar Bandung, Kamis 4 Oktober 2012.

Nanan mengakui, PDIP sudah menawarkan paket Nanan-Rieke Diah Pitaloka untuk maju di Pilgub Jabar 2013 mendatang. Namun dirinya mengaku tidak mau gegabah dengan permintaan Ketua Umum PDIP.

"Saya tidak mau disurvei asal-asalan, karena itu akan merugikan saya. Jika memang saya dibutuhkan di Jabar saya akan ikhlas sepenuh hati, jiwa dan raga saya demi membangun perubahan di Jabar," ujar Nanan.

Nanan menyatakan, jika keputusan merujuk ke dirinya, Nanan siap mundur. "Kemungkinan saya akan mundur Desember, karena kan pendaftaran calon dari Parpol sudah mulai. Tapi keputusan ada di tangan Kapolri, jika memang saya harus membantu Kapolri dulu selama satu dua bulan, ya tidak masalah. Intinya saat ini saya siap secara pribadi, dan masih menunggu bagaimana partai memutuskannya," papar Nanan.

Saat ditanya mengenai adanya calon Gubernur dari kalangan Polri lainnya, yakni Kapolda Sumsel Irjen Pol Dikdik, Nanan mengaku senang. "Saya tidak merasa bersaing, silakan saja bersaing secara sehat. Karena saya juga kan belum pasti statusnya dicalonkan apa tidak. Kalau Pak Dikdik kan sudah pasti maju dari calon independen," ujar Nanan. (eh)

Kebakaran Toko Bingkai Mampang, 5 Orang Terluka Dilarikan ke RS
Menkeu Sri Mulyani Hadiri Sidang Perselisihan Hasil Pilpres 2024

Kesaksian Menkeu soal Bansos di MK Dinilai Banyak yang Tak Sesuai Fakta di Lapangan

Kesaksian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu dinilai tidak menyebutkan sejumlah fakta yang ada di lapangan.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024