6 Penyidik Polri Pilih Menetap di KPK

KPK Geledah Korlantas Mabes Polri
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Sebanyak enam penyidik Polri yang ditugaskan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak kembali ke institusi asalnya, Polri. Enam penyidik ini merupakan bagian dari 20 penyidik yang tidak diperpanjang masa tugasnya di KPK.

Informasi yang diperoleh VIVAnews menyebutkan, keenam penyidik ini mengaku lebih "nyaman" bertugas di KPK ketimbang kembali ke institusi asalnya. Bahkan, mereka berniat untuk mundur dari keanggotaan Polri dan memilih menjadi pegawai tetap di KPK.

Lima dari penyidik ini belum melapor ke Mabes Polri selepas tugas di KPK. Sementara itu, satu penyidik lagi sudah melapor, namun tetap berniat mundur dan kembali ke KPK.

Ketua KPK, Abraham Samad, mengaku belum mengetahui adanya kabar itu. Tapi, Abraham mengapresiasi niat penyidik Polri dan siapa pun yang berniat membantu KPK.

"Saya belum tahu persis. Tapi, yang ingin saya tegaskan, siapa pun orangnya, baik penyidik yang ada di KPK maupun masyarakat yang ingin bergabung dan membantu KPK, kami akan apresiasi sebesar-besarnya," kata Abraham.

Abraham juga menegaskan, jika memang keenam penyidik Polri itu ingin kembali ke KPK untuk menjadi penyidik, langkah itu pun dibenarkan dalam Undang-Undang KPK. "Ya, secara undang-undang dibenarkan," ujarnya.

Berikut nama keenam penyidik yang menolak kembali ke Polri dan memilih di KPK:
1. Kompol Widodo Simangungsong
2. Kompol Sugianto
3. Kompol Hendrik
4. Kompol Rilo Pambudi
5. Kompol Bambang Sukoco
6. Kompol Rizka Anung Nata

Sebelumnya, atau melapor ke Markas Besar Polri. Mereka akan segera ditugaskan di lingkungan Polri. Penyidik terakhir yang melapor adalah AKBP Yudhyawan.

Masa tugas dari 20 penyidik itu bervariasi, ada yang berakhir dari setahun lalu atau 2011, ada pula yang pada September ini. Berdasarkan surat perintah (sesprin) yang dikeluarkan oleh Polri, masa penugasan mereka adalah satu tahun. (art)

Terpilih Jadi Ketua SC BPD-SI, Dirut Bank Sumut Siap Berikan Kontribusi Positif Pertumbuhan Ekonomi
VIVA Militer: Tank tempur Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan

Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan

Pasukan Israel membombardir wilayah Rafah, pada Kamis, 9 Mei 2024 ketika Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS, Joe Biden untuk menahan pasokan senjata.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024