Komisi I DPR Curiga Kebakaran KRI Klewang Hasil Sabotase

KRI Klewang 625 terbakar
Sumber :

VIVAnews - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Pertahanan mendesak TNI dan Mabes Polri segera selidiki terbakarnya kapal KRI Klewang 625 di Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Jawa Timur, pekan lalu.

Komisi I menduga adanya sabotase. Insiden ini bertepatan dengan akan disahkannya Rancangan Undang-Undang Industri Pertahanan pada 2 Oktober 2012.

"TNI dan Mabes Polri harus ikut investigasi apa ada hubungan sabotase atau tidak. Kejadian ini muncul ketika RUU Industri Pertahanan akan disahkan tanggal 2 Oktober," ujar Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR, Jakarta, Senin 1 Oktober 2012.

"Ini merupakan satu pengembangan kapal perang yang tergolong canggih. Apakah ada upaya-upaya untuk menjatuhkan nama baik industri pertahanan nasional, ini menjadi dugaan yang berkembang," tambah politisi PKS itu.

Mahfudz mengatakan kapal yang terbakar tersebut memang produk baru yang dikembangkan PT Lundin Industry Invest atas pesanan TNI Angkatan Laut. "Ada sejumlah kapal cepat rudal yang dipesan 2012 ini, sebagian di Batam PT Palindo, dan satu yang terbakar ini adalah prototipe baru," ungkap dia.

Kelebihan KRI Klewang, kata Mahfudz, adalah tidak bisa dideteksi radar. Nilai proyek satu buah kapal ini mencapai Rp114 miliar. "Kapal ini sudah dibeli, tapi belum diserah terimakan," kata Wasekjen PKS ini.

Meski pihak PT Lundin sudah mengumumkan penyebab kebakaran tersebut karena konsleting listrik, Mahfudz mengatakan kejadiannya pasti tidak sesederhana itu. "Apakah sesederhana itu seperti rumah kontrakan konsleting lalu kebakaran? Ini kan kapal canggih, sedangkan bobot kebakaran cukup tinggi," tanya Mahfudz

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Pertanyakan Asuransi

Komisi I juga akan mempertanyakan ke pihak TNI dan Kementerian Pertahanan apakah pembelian kapal ini ada asuransinya atau tidak. "Kita akan konfirmasi karena jangan sampai produksi tanpa asuransi kan uang negara akan hilang begitu saja," tegas dia.

Pihak PT Lundin, kata dia, juga gegabah karena telah mempublikasikan kapal tersebut sebelum serah terima resmi. "Ini kan kapal perang, bukan kapal komersial, apalagi tahap uji coba belum selesai, mestinya tidak dipamerkan ke publik," ujarnya.

Komisi I juga meminta BPK untuk mengaudit pembelian kapal ini. "Karena ini prototipe baru, belum ada harga baku," ujar Mahfudz. (ren)

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya
Hwang Sun-hong,

Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Korea Selatan U-23 pada laga perempat final Piala Asia U-23 2024. Duel berlangsung di Abdullah bin Khalifa Stadium, Jumat dini hari

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024