Tusuk Profesor, Mahasiswa RI Bunuh Diri

Bila Tak Dikremasi, Jasad David Dibalsam

VIVAnews - Keluarga belum memutuskan apakah jasad David Hartanto Widjaja akan dikremasi atau tidak. Dua pilihan itu akan menentukan kapan waktu kepulangan jasad mahasiswa penusuk dosen yang akhirnya tewas bunuh diri itu, ke Indonesia.

"Keluarga saat ini sedang mempertimbangkan apakah akan membawa pulang jenazah David malam ini atau akan mengkremasi jenazah," kata Koordinator fungsi bidang penerangan sosial dan budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura, Yayan GH Mulyana, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Selasa, 3 Maret 2009.

Yayan merupakan staf kedutaan yang terus mendampingi ayah dan ibu David. Pernyataan Yayan itu mengutip dari pembicaraan dirinya dengan keluarga. Keluarga David yang berangkat ke Singapura adalah Hartanto Widjaja (ayah), Chai Li Kim (ibu), dan kakak laki-laki David yang masih kuliah di Universitas Bina Nusantara, Jakarta.

Menurut Yayan, bila jasad mahasiswa tingkat akhir itu tidak dikremasi maka jenazahnya akan langsung dibawa pulang hari ini juga. "Berarti akan dipulangkan malam ini juga setelah dibersihkan dan dibalsam," tegas Yayan.

Tetapi, bila keluarga memutuskan untuk mengkremasi jasad mantan peserta olimpiade fisika itu, maka kepulangan abu jenazah akan ditunda. "Kalau dikremasi, maka abu jenazah akan dibawa pulang besok," jelas Yayan.

Kampus teknologi ternama itu digemparkan dengan aksi penusukan seorang profesor yang juga pembimbing langsung David, Chan Kap Luk. Setelah menusuk dosennya, David langsung lompat dari lantai lima dan tewas seketika. Sedangkan sang dosen masih dirawat karena mengalami luka parah pada bagian punggung dan lengan.

David merupakan mahasiswa Indonesia yang juga alumni SMAK 1 BPK Penabur, Tanjung Duren, Jakarta Timur. David tercatat beberapa kali menjadi peserta olimpiade fisika, matematika, dan sains. Selama kuliah di Singapura, David pun didaulat menjadi presiden klub olahraga di Fakultas Elektronik.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024